Dari tanggal 28 Mei 2021 sampai hari ini Densus 88 telah menangkap 13 orang teroris Merauke Papua, yang mana para teroris Merauke ini berencana hendak melakukan bom bunuh diri dengan meledakan Gereja dan Polres, rencana aksi yang hendak mereka lakukan ini sudah lebih dari 5 kali dan selalu gagal, semua teroris Merauke ini dari kelompok JAD dan mereka telah bersumpah setia dengan ISIS.
Para teroris ini orang-sakit sakit jiwa yang sangat berbahaya yang telah berhasil dicuci otaknya. Salah satu pengantin bom bunuh diri yang telah dipersiapkan adalah sepasang suami istri yang memiliki anak berusia 5 tahun.
Mengapa mereka memilih Merauke ?
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri adapun para teroris ini memilih Merauke adalah ” karena Merauke merupakan daerah dengan situasi keamanan yang kondusif, tidak main2 aksi percobaan bom bunuh diri ini sudah dilakukan lebih dari 5 kali namun selalu gagal “.
Jika saja para teroris Merauke ini berhasil melakukan aksi bom bunuh dirinya dan yang kita takutkan akan terjadi kerusuhan dan menyebar kedaerah lain di Papua dan kita Apresiasi tinggi Polri dgn Densus 88 nya.
Adapun berita tentang teroris Merauke dari kelompok JAD ini agak sepi pemberitaannya, tidak heboh, di TV pemberitaannya hanya sepintas lalu saja, dan sangat berbeda sekali pemberitaan tentang Palestina-Israel sebelumnya yang super heboh sekali, yang secara langsung ada diberitakan di TV padahal sebenarnya yang paling penting sekali itu adalah ngurus rumah kita sendiri yang mana kita ini sudah darurat radikalisme, darurat teroris.
Kelompok JAD, JI dan yang lainnya tidak akan pernah berhenti menyebarkan ideologi maut mereka, tdk akan pernah berhenti merekrut pengikut untuk di cuci otaknya menjadi pengantin bom bunuh diri.
Waspadai rumah kita sendiri dan jangan sibukan rumah orang lain, yg paling penting itu rumah kita sendiri dan bukan rumah orang lain.
Waspadai rumah kita sendiri,
Kita sudah darurat radikalisme, ada yg dari kecil sudah diberi minum racun radikalisme, ada anak kecil diajari untuk mencintai negara lain dengan kibarkan bendera negara lain bahkan kibarkan bendera hitam khilafah dan bukannya diajari utk mencintai negaranya sendiri, malah negaranya sendiri dibilang thogut.
Waspadai rumah kita sendiri, kita sibuk ngurus rumah orang lain dan tidak sadar rumah kita sendiri sedang terbakar.
Waspadai rumah kita sendiri,
Cintai rumah kita sendiri. (ANFPPM)