Ketua Konfederasi Serikat Buruh sejahtera Indonesia (K-SBSI) Provinsi Aceh Ayah Ishak Yusuf Menyual persoalan perbankan di Aceh yang kini telah beralih ke sistem syariah, karena menindak lanjuti penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah Nomor 11 Tahun 2018. Namun pelayanan bank syariah tersebut masih dianggap sangat buruk, Sebut Ayah Ishak Yusuf.
Tokoh buruh Aceh ini yang juga tokoh politik Aceh ayah Ishak Yusuf mengatakan, ada sejumlah layanan yang masih sangat buruk, misalkan ketika menggunakan layanan Anjugan Tunai Mandiri (ATM) diBSI.
“Jadi kalau kita menggunakan kartu debit BNI Syariah, tapi menggunakannya di ATM BSI, tetap saja terpotong. Padahal ini kan sesama syariah dan BNI Syariah juga telah merger ke BSI,” ujar ayah kepada kepada media ini, Rabu (5/5/2021).
Ayah mencontohkan pengalamannya , ketika ingin melakukan transfer uang ke Bank Mandiri konvensional, maka tidak bisa dilakukan. Dan ketika mengirimkan uang Dari Bank BNI Syariah ke BRI Syariah maka Stroke nya keluar akan tetapi Uangnya tidak masuk , Maka hal-hal tersebut juga bisa berdampak pada iklim investasi dan pelayanan publik.
Untuk situasi Aceh, memang telah dipaksakan untuk beralih ke bank syariah, maka secara nilai-nilai filsafat syariah sudah keliru dan juga tidak mempertimbangkan dampaknya ketika bank konvensional keluar.
“Maka penting untuk dilakukan evaluasi secara masif tentang bank syariah di Aceh, jangan sampai dengan pelayanan buruk ini, juga bisa berdampak kepada sektor-sektor lainnya,” tutur ayah
menurut ayah itu semua disebabkan kelemahan managemen dan dukungan IT perbankan di bumi serambi Mekkah itu.
“Saya meminta pemerintah dapat mengatasi ini dalam waktu yang tidak terlalu lama, apalagi menjelang hari raya idul fitri dan pembayaran gaji buruh dan pekerja di aceh jangan sampai terhambat gara gara Menajemen BSI yang kacau balau ini sebut ayah. (Wardi)
SUMBER : HARIANMERDEKAPOST.COM