Eksistensi “May Day” di Indonesia lama terkubur dan diharamkan sepanjang rezim orde baru. Namun sejak deklarasi terbentuknya SBSI, isu May Day kembali menyeruak sebagai slogan perlawanan buruh melengkapi isu fundamental “kebebasan berserikat”.
Di Pematangsiantar 1994,Sejumlah kader SBSI level Cabang, diciduk dan ditahan aparat Korem 022 Pantai Timur, dituduh mengembangkan teori kontraksi PKI karena merencanakan perayaan May Day. Utk membebaskannya, terpaksa kita turunkan massa ribuan orang ” menjemput” kader yg dikandangkan di markas Korem.
Kini, May Day, telah menjadi simbol ekspresi kebebasan buruh. Semoga may day menjadi momentum utk merefleksi perjalanan SBSI.
Selamat hari buruh, ingat “jasmerah” (jangan melupakan sejarah). Akhirnya mari kita tafakur sejenak utk sang pejuang “Muchtar Pakpahan” dan kader SBSI militan, yang telah mendedikasikan hidupnya tanpa pamrih utk “harkat dan derajat buruh”.
“saya bangga menjadi kader lapis satu SBSI”.
Daulat Sihombing