Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyampaikan duka cita atas meninggalnya tokoh buruh Muchtar Pakpahan.

“Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya senior tokoh buruh,” kata Andi Gani di Jakarta, Senin (22/3/2021).

Andi Gani mengaku mengenal baik pribadi Muchtar Pakpahan sejak tahun 90-an saat mendampingi ayahnya Jacob Nuwa Wea.

Menurutnya, sosok Muchtar Pakpahan seringkali berbeda pandangan dengan ayahnya. Namun, persahabatan keduanya tetap terjaga dan saling menghargai.

“Saat ayah saya diangkat menjadi Menaker pun Bang Muchtar tetap menjadi teman diskusi dalam membahas masalah perburuhan,” kenang Andi Gani.

Muchtar Pakpahan, menurut Andi Gani, tidak pernah membedakan senior maupun junior. Selama ini, Muchtar Pakpahan selalu memberikan masukan kepada para juniornya.

“Teringat juga di tahun 2012 saat saya, Said Iqbal dan Mudhofir mengambil keputusan untuk melakukan mogok nasional di seluruh Indonesia, Bang Muchtar banyak memberikan saran dan masukan kepada kami juniornya,” ujarnya.

Selain itu, kata Andi Gani, masih teringat harapan Muchtar Pakpahan kepada penerus perjuangan buruh Indonesia.

Muhctar Pakpahan berharap suatu saat buruh harus memiliki gerbong politik yang Kuat dalam membela hak-hak buruh Indonesia.

“Selamat jalan pejuang buruh Indonesia. Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik,” ucap Andi Gani.

Seperti diketahui, Muchtar Pakpahan meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu (21/3), sekitar pukul 22.30 WIB. Ia meninggal karena menderita kanker.

Muchtar Pakpahan merupakan Ketua Umum SBSI periode 2018-2022. Dirinya mendirikan SBSI pada saat rezim Orde Baru hanya mengizinkan satu serikat buruh, yakni SPSI.

Ia pernah menjabat sebagai anggota Governing Body ILO mewakili Asia dan Vice President World Confederation of Labor, ILO. Pada 2003, dia meninggalkan serikat buruh dan mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat.
SUMBER : TRIBUNNEWS.COM

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here