Menjadi prajurit Tentara Nasional (TNI) mungkin merupakan cita-cita banyak orang. Berbagai usaha pun akan ditempuh demi mewujudkan keinginan menjadi seorang prajurit TNI, seperti pria satu ini.
Diketahui, dirinya merupakan pria yang saat itu sekolah di SMA Taruna Nusantara dan memang memiliki cita-cita untuk menjadi TNI. Berbagai cara dilakukan olehnya dengan amat tekun dan teguh tahap demi tahap.
Namun sayang, ketika mengikuti seleksi pria ini mengalami kegagalan lantaran divonis menderita suatu penyakit. Berikut ulasan kisahnya.
Tekun Latihan Lari dan Renang Sebelum Seleksi
Sebelum mengikuti seleksi penerimaan calon taruna, diketahui pria ini sangat tekun menjalani berbagai rangkaian latihan sebagai penunjang. Mulai dari latihan lari hingga renang pun ia tekuni dan menghasilkan hasil yang sangat baik.
“Kalau lapangan bola di SMA saya itu 400 meter dan saya itu 7 kali kelilingnya jadi sekitar 2800 meter nah itu cukup bagus ya jadi cukup perjuangan latihannya tiga tahun baru bisa seperti itu,” ujar dia dalam Youtube Kirandika Channel.
“Renang pun saya gaya katak dan sudah sangat cepat karena saya memang hampir setiap hari latihan bareng teman dan kita itu kan kolam renang di SMA Nusantara 50 meter. Tanpa berhenti sampai 10 kali kalau ditotal renangnya sekitar 1 kilometeran lah baru berhenti, sedangkan tesnya kan cuma 25 meter,” ucapnya.
Hasil Psikotes Bagus
Saat mengikuti psikotes ia pun mengungkapkan bahwa memiliki hasil yang cukup baik. Bahkan para panitia serta kolonel mengungkap bahwa hasil psikotesnya sangat memuaskan.
“Di tes psikotesnya juga Alhamdulillah saya kan ada tes koran menambah angka yang kayak koran itu saya juga nambah dan hasilnya sangat memuaskan kata panitia dan kolonel pada waktu itu,” lanjut dia.
Divonis Jantung Bocor pada Tahap Pantukhir
Namun ketika dirinya sudah sampai pada tahap seleksi pantukhir, ia dinyatakan gagal. Bukan tanpa alasan bahwa hasil tes kesehatan yang sudah dilakukan ternyata keluar dan menunjukkan bahwa pria tersebut mengalami jantung bocor saat itu.
“Nah waktu di saya para kolonel berhenti, heran dan kaget dan seperti ada ekspresi kasihan. Waktu itu saya ditanya, ‘kamu pernah sakit jantung enggak?’ terus saya jawab ‘siap tidak! gitu,’ karena kenyataannya saya enggak pernah sakit jantung,” cerita pria tersebut.
Para Panitia Heran
Memiliki hasil yang amat bagus dan memuaskan pada tes sebelumnya pun membuat para panitia bertanya-tanya. Mereka heran dengan hasil yang begitu baik dan bagus, namun mengapa ada vonis jantung bocor pada tubuh si pria tersebut.
“Kamu di sini divonis jantung bocor, tapi kok larimu dapat banyak, pull up, sit up mu bagus. Nilai samaptamu bagus, tapi kok bisa divonis jantung bocor, terus saya bilang ‘siap, tidak tahu’ gitu,” ujarnya.
Sedih Karena Dinyatakan Gagal
Ia pun dinyatakan gagal pada saat itu lantaran tengah divonis mengalami jantung bocor kala itu. Dirinya merasa sangat sedih karena belum bisa meraih cita-citanya yang diimpikan sejak kecil.
“Waduh rasanya saat itu saya sangat terpukul gitu. Setelah sekian lama dari SD sampai SMA waktu yang saya tunggu-tunggu ternyata malah seperti ini jawabannya. Saya sedih waktu itu,” kata dia.
Periksakan Jantung Secara Lengkap dan Hasilnya Sehat
Memiliki ambisi yang begitu menggebu akhirnya membawa dirinya untuk pergi ke Rumah Sakit Pelayanan Jantung dengan peralatan yang sangat bagus tepatnya di RS Dr. Kariadi Semarang. Di sana ia melakukan tes jantung secara lengkap dan ternyata hasilnya baik-baik saja.
“Waktu itu di USG dan dokternya bilang ‘enggak, jantung kamu sehat-sehat saja baik-baik saja, enggak ada yang bocor, enggak ada yang bermasalah dan misalkan bocor kamu enggak akan bisa beraktivitas seperti itu,” kata dia.
SUMBER : MERDEKA.COM