Selama 70an tahun lebih, Indonesia sudah bergabung dg banyak organisasi internasional. Mulai dari ASEAN, APEC, G20 hingga OKI/OIC.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ini merupakan salah satu organisasi internasional terbesar yg diikuti Indonesia. Indonesia bergabung bersama puluhan negara mayoritas muslim lainnya.
Pembentukkan OKI ini awalnya dilatarbelakangi keprihatinan negara² Islam atas berbagai masalah yg dihadapi umat Islam
“Pemerintahan muslim akan berupaya mempromosikan di antara mereka, kerja sama yg erat, dan tolong menolong dalam hal ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, keyakinan, berdasarkan ajaran Islam yg abadi.”
Kemudian pada 1970, para menteri luar negeri berkumpul di Jeddah.
Pertemuan yg kelak menjadi Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI itu menetapkan Jeddah sebagai markas OKI.
Sebagai organisasi internasional yg pada awalnya lebih banyak menekankan pada masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI menjelma sebagai suatu organisasi internasional yg menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara² muslim di seluruh dunia.
Ada 2 momen dimana Indonesia sempat terpuruk dalam perekonomiannya Pada tahun 1998 karena kerusuhan dan reformasi demokrasi di Indonesia,
kemudian turun di era pemerintahan SBY yang serba memprihatinkan.
Dan sejak dimulainya era pemerintahan Jokowi, Indonesia meninggalkan semua negara lainnya dengan jurang pemisah yang sangat jauh untuk perekonomiannya – sehingga agak berat menyalib posisi Indonesia,bahkan sekelas Arab Saudi “harus” puas berada di posisi 2 terus dari tahun 2019, disusul oleh Turki di posisi 3.
Konyolnya, para haters malah membanggakan Turki lebih baik dari Indonesia. Disinilah letak ketidakberesan logika. Hiduplah Indonesia Raya!
Redaksi SBSINEWS