Dunia berubah dengan cepat, revolusi industri 4.0 bahkan 5.0, pergeseran demi pergeseran dalam peradaban pasti terjadi, dengan keterbukaan Informasi, ilmu pengetahuan semakin mudah didapatkan hal ini memberikan kesempatan yang lebih baik dan lebih luas kepada kaum perempuan dan pekerja perempuan untuk mendapatkan kesejahteraan, pekerjaan di dunia kerja.
Tapi datanya perempuan usia kerja yang aktif dalam angkatan kerja hanya mencapai 54 persen dibandingkan dengan laki- laki usia kerja mencapai 84 persen. Menariknya angka ini stagnan selama 20 tahun terakhir.
Fakta banyak perempuan yang tidak bekerja di Indonesia, padahal banyak yang pinter, produktif dibandingkan laki-laki. Namun tidak memberikan lapangan pekerjaan untuk perempuan, bahkan dimasa pandemi ini banyak yang di PHK, dirumahkan, karena mereka bekerja di sektor yang rentan misalnya hotel, restauran, cafe, garmen, ritel.
Atau setelah menikah keluar karena PHK, atau melahirkan. Nasibnya semakin memprihatinkan lagi menjadi korban perceraian dan KDRT.
Hasil kajian juga kalaupun nanti ada kesempatan kerja yang diutamakan adalah laki-laki.
Pekerja Perempuan dan Peran Serikat Pekerja.
Serikat pekerja bisa menjadi peran untuk membantu pekerja perempuan bisa lebih mendapatkan hak haknya, misalnya kesenjangan upah bagi perempuan 30 persen disektor formal dan 50 persen di sektor informal ketimpangan ini terjadi karena praktek praktek diskriminatif, upaya mengurangi kesenjangan gender, dengan bantuan serikat pekerja bisa membantu perempuan dalam mempertahankan angkatan kerja, meningkatkan produktifitas, melawan pelecehan seksual ditempat kerja mempercepat pekerja perempuan menjadi sejahtera.
Meningkatkan pemberdayaan anggota perempuan, membangun ekosistem sebagai kemandirian ekonomi dengan sesama pekerja , untuk membantu kemandirian financial untuk suatu saat apabila sudah tidak bekerja.
Membuat program pelatihan ketrampilan baik online maupun ofline , tentang literasi keuangan, Kewirausahaan UKM. Tehnologi imformasi, advokasi hak hak pekerja perempuan juga program2 yang bisa meningkatkan pengetahuan lainnya seperti produktifitas sehingga tetap terus bisa bersaing di dunia kerja.
Melalui setikat pekerja bisa membantu menyuarakan isue- isue pekerja perempuan buruh migran yang sampai saat ini nasibnya ridak kunjung berubah, disiksa majikan, berujung kematian, upah tidak dibayar , pelecehan seksual,
Mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk bisa membuat program memperluas lapangan pekerjaan perempuan berhubung Menterinya Perempuan dan memberikan akses yang lebih luas kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik sehingga lebih banyak lagi perenpuan yang menjadi menteri, direktur, dirjen di lembaga negara .
Kebijakan yang baik dari pemerintah membuat perempuan hebat, cerdas, produktif dapat menjadikan pertumbuhan ekonomi cepat pulih dan maju dalam suatu negara apalagi bersinergi dengan serikat pekerja dan membuat kebijakan yang memihak buruh.
Hari Perempuan Internasional bisa menjajikan titik momentum penting untuk menbaca ulang apa yang akan dihadapi di masa depan oleh perempuan, pekerja perempuan, baik sosial, ekonomi, tehnogi,hukum.
Selamat Hari Perempuan International, temanya tahun ini ” Choose to Change” arti bebasnya ” berani menantang”
Siapa takut ayo buktikan seperti Tokoh Pahlawan Perempuan Kartini perempuan, pekerja perempuan , Serikat Pekerja mampu merubah peradaban nasib perempuan lebih baik dan berani menerima tantangan.
Putu Raka A Pendit
Learning Center Aspek Indonesia.