Selain terkenal berprofesi sebagay pesulap, ternyata diam-diam Pak Tarno sering membantu orang sakit dengan pengobatan alternatif. Seorang saksi hidup bernama Adit menyebut, Pak Tarno biasa dipanggil orang untuk dimintai tolong memberikan air doa.
“Bisa dibilang dia tuh kayak alternatif gitu, biasa juga dia naik ojek. Dia obatin pakai air doa gitu, ya baca-baca ayat-ayat gitu,” ungkap Adit.
Selain itu juga mterungkap Pak Tarno ternyata mempunyai mobil Toyota Avanza yang biasa mengantarnya untuk mengisi berbagay acara hajatan ataupun ulang tahun. Jika tidak sedang bekerja, Adit mengaku Pak Tarno suka naik kendaraan umum dan menyapa masyarakat jelata.
catatan:
Sejak kecil, Sutarno hidup sendiri. Ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain. Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.
Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian. Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari, Brebes.
Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling.
Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap.
Suatu ketika saat ia berjualan di sekolahan dan melakukan sulap ada seorang guru sekolah tersebut yang melihat aksinya sulap, dan orang tersebut menyarankan untuk ikut ajang pencarian bakat “The Master” Season 3.
Dalam ajang tersebut—meskipun tidak memenangkannya—ia diberi gelar “Master of Traditional Magic” oleh Deddy Corbuzier.
Setelah itu, namanya mulai mengumpan lambung. Ia ditawari untuk membintangi dan menjadi presenter di berbagay acara televisi. Setelah berkarier di dunia hiburan, Pak Tarno mampu membeli mobil, tanah, dan mengelola bisnis warung kopi.
Lelaki jantan perkasa berkepala plontos itu menikah dengan seorang pramugari Garuda Indonesia berparas cantik pada 2013 lalu. Saat itu, ia mengaku minder.Bagaimana tidak, Pak Tarno dan Sri Rahayu punya perbedaan usia yang sangat jauh, yaitu 30 tahun.
“Tadinya nggak menyangka. Saya minder tadinya. Saya kan orangnya begini, hitam, pendek, kecil. Dia tinggi bersih putih, montok,” ujar Pak Tarno.
Bahkan, lelaki perkasa itu mengaku tak punya niatan untuk membawa hubungan spesialnya itu ke jenjang pernikahan.
Namun tak disangka dan tak diduga, takdir menggariskan Pak Tarno menjadi suami dari pramugari cantik bernama Sri Rahayu itu. Padahal Pak Tarno mengawali kisah asmaranya dengan pramugrai tersebut hanya lewat telepon.
“Saya mah nggak menyangka. Main-main aja tadinya. Eh (taunya) beneran,” sambungnya lagi.
Kini, pernikahan itu sudah berjalan kurang lebih delapan tahun. Pak Tarno dan Sri Rahayu pun telah dikaruniai satu orang anak yang berjenis kelamin perempuan.
Selain Sri, Pak Tarno juga masih mempunyai dua istri muda lainnya.
Meski memiliki banyak istri, rumah tangganya selama ini jauh dari berita miring dan kasus KDRT.
Pak Tarno diketahui sangat mengidolai dan mencintai vokalis D’Masiv, Ryan. Ia bahkan juga mengikuti gaya rambutnya. Mantan pedagang martabak bulat itu selalu mengatakan bahwa dirinya mirip seperti Ryan.(ANFPP240221)