Sbsinews– Akhir Januari 2021 saya diundang Komunitas Pedagang Pasar Kota Intan Terminal Kota Intan Kelurahan Tiang Bendera Jakarta Barat. Salah satu Kader SBSI mengumpulkan mereka untuk mendapatkan pencerahan tentang Serikat Buruh. Begitu permintaan Sang Kader kepada saya.
Dari Senen ke Kota sebetulnya tidak terlalu jauh apalagi menggunakan sepeda motor. Tapi begitu saya tiba didepan Stasiun Kota ternyata ada pengalihan jalan sehingga harus muter mencari jalur ke arah Ancol lalu balik menuju Kota. Butuh waktu 1 jam lebih baru sampai ditempat pertemuan.
Ternyata Para Pedagang yang menunggu sekitar 10 orang karena sebagian yang lain tidak bisa datang. Saya pun mengambil inisiatif menerangkan apa itu Serikat Buruh. Setelah terasa cukup saya berhenti dan mempersilahkan mereka bertanya.
Setelah mendengar permasalahan dan pertanyaan mereka ternyata Sang Kader SBSI “Miss Comunication” karena yang dibutuhkan bukan penjelasan tentang Serikat Buruh, tapi bagaimana Program Bantuan Sosial Pemerintah kepada UMK dimasa Covid19 mereka dapatkan juga.
Terus terang saya tak memiliki pengetahuan tentang hal ini kecuali sangat sedikit. Tapi saya tetap ingin mendengarkan keluhan mereka sambil memikirkan solusinya. Diantara mereka mengaku sedang mengurus SIUP Dagang sebagai persyaratan administrasi untuk pengajuan mendapatkan Bansos UMKM tapi nada pesimis tetap saja mengiringi pertemuan itu.
Saya berfikir Solusinya adalah membawa masalah ini kepada salah seorang teman di Kementerian UKM dan Koperasi mungkin beliau bisa memberikan solusi dari persoalan ini.
Kisah ini sengaja saya angkat setelah melihat ekspektasi masyarakat disaat krisis sangat besar terhadap lembaga yang dianggap bisa membantu mengatasi permasalahan yang dihadapinya, walaupun mereka salah kamar.
Disisi lain Ini adalah Fakta betapa dampak krisis ekonomi akibat Pandemi Covid19 sangat parah dan mematikan usaha pedagang kecil. Wong Cilik semakin cilik.
Penulis
Andi Naja FP Paraga
Koord HUMAS DPP (K)SBSI
