Supaya tidak sibuk klarifikasi, setiap orang perlu berhati-hati dalam menanggapi pandangan orang lain.
Siapapun yang hendak mengkritisi bahkan mengecam sebuah aliran atau kelompok dalam umat Islam, sebaiknya ridak menyebut dan melabeli Islam yang dianut banyak aliran dan kelompok tapi menyebut namanya secara spesifik.
Seorang muslim yang bijak, terutama yang sadar keawaman, takkan sibuk menjadi “pemadam kebakaran” yang menanggapi setiap lontaran pernyataan, apalagi pernyataan dari akun agamawan palsu yang dikenal intoleran.
Karena tak sadar keawaman dan gemar menghadirkan diri dalam kontroversi dan polemik, ceroboh dalam menggunakan kata atau diksi. Akibatnya, maksud hati membela Islam Nusantara, justru menuai kecaman dari para pendukung Islam Nusantara.
Penulis : Dr Habib Muchsin Labib MA