Pesawat SJY 182 take off pada pk 14.36. Lost contact terjadi pada pk 14.40. Artinya, baru 4 menit saja pesawat itu terbang ketika tragedi itu kemudian terjadi.
Pada 4 menit pertama itu, pesawat masih “mendaki” untuk menuju ke ketinggian jelajah. Artinya, penerbangan masih dalam fase kritikal karena belum mencapai ketinggian yang nyaman bagi penerbangan.
Ketinggian jelajah (cruising altitude) biasanya ada di kisaran 35.000 kaki – 42.000 kaki (sekitar 12.000 meter – 14.000 meter) di atas permukaan laut. Pesawat pada ketinggian jelajah dianggap sebagai ketinggian aman, sekalipun kadang ada turbulensi. Biasanya pada ketinggian ini, pesawat dikendalikan secara auto-pilot dan stabil. Dalam kondisi normal dan cuaca baik, 4-5 menit setelah lepas landas biasanya cukup waktu untuk menempatkan pesawat pada cruising altitude, saat kemudian pilot mematikan lampu tanda “kencangkan sabuk pengaman”.
Tetapi pada 4 menit pertama sejak lepas landas, diperkirakan SJY 182 masih di ketinggian 15.000an kaki. Ketinggian yang masih tergolong “rendah” dan belum aman, karena masih mendaki. Pesawat masih dalam kendali penuh pilot. Ketinggian masih rentan guncangan.
Siapapun yang pernah terbang, bisa membayangkan betapa keadaan di dalam kabin, pada saat 4 menit pertama itu. Suasananya pasti sangat hening. Lampu kabin redup. Pesawat masih tajam mendongak ke atas. Kecepatan penuh. Lampu tanda “kencangkan sabuk pengaman” masih menyala. Semua penumpang masih bersikap duduk-tegak dan mengenakan sabuk pengaman. Tak ada kursi yang direbahkan. Pada saat itu, bila ada sedikit guncangan (down draft) saja, maka perasaan akan berdesir. Hati biasanya ciut, tangan berkeringat dingin, doa tak putus dilantunkan, bila pesawat berguncang.
Ketika tiba-tiba pada menit keempat itu pesawat dikhabarkan drop ke bawah secara cepat, tak terbayangkan seperti apa suasana hati para penumpang di dalam kabin pesawat saat itu. Tak kuasa, untuk melukiskannya.
Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik kepada para korban, di sisiNYA.
Duka cita mendalam dari Kami Keluarga Besar (Konfederasi) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia.
Andi Naja FP Paraga
Koord HUMAS DPP (K)SBSI