Bagi wong Semarang, Kota pesisir ini menyimpan nilai sejuta sejarah, dan kenangan..
Kota yang pernah dipimpin oleh Adi pati Aryo Damar, ini juga di kenal sebagai museum pertempuran lima hari dengan Jepang. Aryo Damar lalu di minta mengamankan Palembang yang di oyasai bajak laut dari Cina. Kemudian kepemimpinan kota ini diteruskan oleh Adi pati Pandanaran, murid Sunan Kalijogo.

Kita tuwa yang terdapat bangunan gedung lawang sewu ini sekarang menjadi ibukota propinsi Jawa Tengah . Selain nama nama di atas, ada lagi sebuah nama yang cukup mashur di dunia. Ya anda pasti ingat dengan Nama Oei thiong Ham. Sebuah nama sudah tidak asing lagi.

Dia adalah konglomerat kuno . Raja gula dunia. Menguasai perdagangan dunia sekaligus memiliki pabrik gula terbesar di dunia.

Termasyhur namanya. Termasyhur Produksi pabriknya. merajai dunia, sehingga di segani oleh voc.

Tetapi setelah malang melintang di dunia jang Auw, perusahaan ini di serahkan kepada putri tercintanyanya.putri tunggak Oei Hui Kan.

Sang putri menjadi ratu dagang serta ratu pesta. Dia terkenal di belantara pesta orang ternama yang kaya raya, putri konglomerat ini Oei Hui lan, menemukan jati diri, dan menulis kisah hidupnya dengan judul

Tak ada pesta yang tak berakhir.

Kesadaran muncul, setelah menaklukan dunia usaha dan glamour, sehingga rumah tangga anak konglomerat ini berantakan. Dandi usia tuwa dia mulai menghargai waktu yang terbuang untuk mengejar kebahagiaan.
Ternyata . ….. pesta , glamour dan harta, tiada guna. Tidak mampu menyimpan dan menyuguh kan kebahagiaan. Menyaksikan pertumbuhan anak dan jiwa kita dalam samadhi justru menjanjikan pertemuan dengan gusti. Tempat cumondok nya kebahagiaan sejati.

Penulis KH Nuril Arifin
(Gus Nuril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here