Bagi kita yang hidup di tahun-tahun ini, mungkin banyak yang akan setuju jika dikatakan bahwa Donald Trump adalah Presiden AS yang paling ngaco sepanjang sejarah.

Bahkan sampai ada orang AS, yang dengan sengaja mencatat dan menghitung, berapa kali Donald Trump berbohong (tanpa malu-malu) sepanjang kepemimpinannya sebagai presiden Amerika Serikat. Pernyataan-pernyataannya yang kontroversial salah satunya adalah ketika sempat mengeluarkan ide untuk menginjeksi pasien Covid dengan disinfektan.

Tidak terbayang, seorang presiden bisa mengeluarkan ide yang gila seperti itu kan? Apa tidak lulus sekolah dulunya?

Tapi tahukah kita bahwa pernah ada presiden Amerika Serikat yang hendak membiayai sebuah ekspedisi untuk mencari kehidupan di tengah-tengah bumi? Menurut teori John Cleves Symmes, seorang purnawirawan AS, bumi itu sebenarnya tidak padat, tetapi berlubang di tengah-tengahnya. Di dalam rongga itu, terdapat dunia yang lain, lengkap dengan peradaban yang tidak kalah maju dengan peradaban manusia.

Symmes, melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Amerika Serikat untuk mempromosikan teori-nya tentang Hollow Earth (bumi yang berongga) ini.

Menurut Symmes, di satu tempat di Bumi ini akan ditemukan sebuah lubang yang bisa digunakan sebagai akses untuk mencapai peradaban yang ada di tengah-tengah bumi tersebut.

Bukan hanya berusaha membuat orang lain percaya, Symmes pun maju ke kongres senat Amerika Serikat untuk mengajukan dana ekspedisi mencari lubang tersebut.

Meskipun kongres Amerika Serikat sempat menolak anggaran untuk Symmes ini, di luar dugaan, presiden Amerika Serikat waktu itu John Quincy Adams justru menyetujui ekspedisi Symmes ini dan menanda tangani persetujuan untuk menyiapkan anggaran bagi Symmes untuk mencari lubang/gerbang menuju ke peradaban di tengah bumi.

Kira-kira bagaimana? Lebih ngaco mana Presiden Donald Trump? Atau Presiden John Quincy Adams?

Namun sebelum buru-buru menentukan pilihan, perlu juga diluruskan bahwa banyak saingan politik John Quincy Adams yang kemudian membumbui keputusan John Quincy Adams ini sehingga cerita John Quincy Adams yang hendak menganggarkan jutaan USD untuk sebuah ekspedisi yang tidak masuk akal, menjadi senjata politis melawan dia.

Di lain sisi, ada mereka yang membela John Quincy Adams dan menjelaskan, bahwa meskipun John Quincy Adams tidak terlalu mempercayai teori Symmes, tapi John Quincy Adams melihat kesempatan Amerika Serikat untuk menemukan hal-hal yang baru dan bisa membawa keuntungan bagi Amerika Serikat melalui ekspedisi ini.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwa John Quincy Adams memiliki latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan dunia ilmiah, sehingga kecil kemungkinan dia percaya teori Symmes tanpa bukti yang kuat.

Cukup masuk akal ya? Lepas dari ada atau tidaknya Hollow Earth, sebuah ekspedisi yang menjelajahi bumi, mengeksplorasi bagian dunia yang belum dijamah manusia, tentu memiliki banyak peluang untuk menemukan hal-hal yang baru, dan sebagai negara pertama yang menemukan itu, Amerika Serikat bisa menangguk keuntungan. Jadi tidak ada ruginya membiayai ekspedisi Symmes ini, apalagi Symmes sebagai seorang purnawirawan, tampaknya memiliki kredibilitas yang bisa dipercaya (meskipun teorinya cukup gila).

Sepertinya, dilihat dari berbagai sisi, Donald Trump masih memenangkan predikat sebagai Presiden Amerika Serikat paling ngaco sepanjang sejarah dengan idenya untuk menginjeksi pasien Covid-19 dengan disinfektan.

SUMURNYA

SUMBER

  1. https://www.ploddingthroughthepresidents.com/2020/08/john-quincy-adams-and-the-mole-people-myth.html

2. https://www.bbc.com/news/world-us-canada-52407177

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here