JAKARTA, SBSINews – Sikap yang dipertunjukkan salah salah seorang Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) SBSI Kalimantan Timur, Semkarta mendapat kritikan keras dari Prof. Muchtar Pakpahan saat digelarnya musyawarah besar Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) di Asrama Haji, pondok Gede Jakarta, Jumat (6/4/2017).
Sikap yang dinilai profokatif tersebut dilakukannya pasca diumumkannya hasil votting terhadap Surat Keputusan (SK) Korwil Kalimantan Timur Neneng Panjaitan.
“Sebanyak 16 peserta delegasi mendesak agar SK pemecatan Korwil Kaltim dicabut, dan 11 peserta dilegasi lainnya memilih mempertahankan SK DPP yang dikeluarkan 20 Maret 2018. Itu artinya rapat memutuskan hak saudari Neneng Panjaitan dan SK pemecatannya dinyatakan dicabut,” kata Prof. Muchtar Pakpahan.
Pasca keputusan itu diumumkan sejumlah pengurus terlibat adu mulut yang mengakibatkan suasana memanas. Pantauan SBSINews pertengkaran tersebut berhasil diredam dengan seluruh peserta kongres menyanyikan Mars SBSI.
“Saya berada di depan, saya melihat oknum tersebut mendatangi dan saya minta saudara Semkarta dikeluarkan dari ruang rapat karena telah mengganggu, ” ungkapnya.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/rapat-komisi-khusus-sbsi-berlangsung-panas-ini-yang-terjadi/
Pasca kejadian tersebu Ketua Umum Federasi FBKN SBSI mengatakan bahwa keputusan yang diambil adalah hasil demokrasi.
“Kami sepenuhnya menerima keputusan tersebut, tapi jangan ada yang merasa menang karena ini adalah solidaritas kita. Selain itu sikap yang tidak terpuji dan merugikan organisasi haruslah disangksi,” katanya Frans F. Gultom Kepada SBSINews.(syaiful)