Oleh: Andi Naja FP Paraga
SBSINews – Tak dapat disangkal, krisis – krisis sistem kehidupan memiliki faktualitasnya secara terang benderang bahkan peradaban mutakhir Abad 21 mempertontonkan repertoar banalitas tak tertera yang menarasikan kegagalan Sistem-sistem kehidupan.
Setelah Sistem Sosialis Komunisme lumpuh dan runtuh bersamaan cerai berainya Imperium Inti Soviet pada Tahun 1989, pada giliran berikutnya justru Kapitalisme-Liberalisme diberbagai penjuru dunia terhuyung -huyung oleh hempasan krisis arsitektur finansial global pada Tahun 2008.
Konon kini Negara-negara bekas Sosialis komunis itu memiliki Ideologi sendiri-sendiri atau berideologi Sosialis tanpa Komunis. Republik Rakyat Cina pun tak utuh lagi menggunakannya dalam semua aspek kehidupan karena mereka juga mulai memungut Ajaran Libetalisme-Kapitalisme untuk bisnis dan perdagangan.
Termaktub kekukuhan sebuah pandangan dunia dalam sistem *Sosialisme-Komunisme dimana penghambaan manusia di hadapan *Altar Materialisme* berlangsung dengan orkestrasi kuasa negara.
Termaktub kegagahan pandangan dalam Sistem Liberalisme-Kapitalisme dimana penghambaan manusia kepada materialisme berada dalam orkestrasi genggaman hegemoni korporasi-korporasi Multinasional-transnasional.
Rehabilitasi Sistem Kehidupan
Membaca secara seksama nampaknya untuk kurun waktu hidup kita dimasa kini justru mencetuskan pencerahan baru ke arah pemeriksaan dan penelisikan secara menyeluruh sengkarut krisis Sistem-sistem kehidupan dalam dekapan dunia sebelumnya walaupun seluruh sistem reformasi rehabilitasi kehidupan masih mandul.
Sosialisme Komunisme dan Kapitalisme Liberalisme telah meninggalkan rongsokan sejarah yang banyak sesungguhnya hasil dari Ilmu Pengetahuan dan Konsep Cerdik Pandai yang gagal. Membuang rongsokan itu tidak mudah karena sebelum konsep reformasi ideologi itu jelas maka rongsokan *Sosialisme Komunisme dan Liberalisme-Kapitalisme akan terpungut kembali lalu hadir dalam wujud *Neo Sosialisme-Komunisme(Neo Soskum) dan Neo Liberalisme-Kapitalisme(Neo Lepkap)*.
Ingat di Indonesia Revolusi itu pernah dibajak dan menyebabkan jatuhnya Presiden Soekarno. Sebetulnya teriakan revolusi sebagai Solusi penyelesaian dari rongsokan dua Konsep dunia itu terus ada tapi revolusi cara siapa. Revolusi Mental saja dengan mengikuti prosedur demokrasi hampir-hampir bernasib seperti Revolusi Bung Karno. (170520)