Bagian IV
Oleh: Prof. Dr. Muchtar B. Pakpahan
JAKARTA SBSINews – Lumayan banyak yang secara sinis menanggapi tulisan saya, baik itu bagian I, bagian II, mapun bagian III. Ada yang masih mempersepsikan bahwa tulisan saya merupakan bagian dari persaingan antara Cebong vs Kampret, Jokowi – Amin vs Prabowo – Sandi dan lebih salah lagi ada yang mempersepsikan masih dalam persaingan antara Ahok – Gatot vs Anis – Sandi.
Itu semua sudah merupakan masa lalu, sudah tidak aktif bahkan tidak ada lagi.
Yang saya tulis tersebut merupakan pandangan objektif Saya sebagai seorang Ahli Hukum. Supaya Anis tidak mengalami seperti Prabowo, dimana setiap sessi politik yaitu tahun 2009, 2014 dan 2019 muncul issu pelanggaran HAM. Habis pemilu, sering terlihat ada kongkow – kongkow lagi Prabowo dengan mereka yang meneriakkan Prabowo sebagai pelanggar HAM.
Berikut ini saya tambahkan untuk dipahami.1. Pilpres 2014 Saya memilih Jokowi – JK, 2019 Saya memilih Prabowo – Sandi. Dan sekarang polarisasi itu sudah berakhir, Prabowo dan Edhy dua petinggi Gerindra sudah menjadi pembantu presiden Jokowi.
2. Saya pribadi dan sebagai Ketua Umum DPP (K)SBSI berjuang untuk mewujudkan welfarestate dan keadilan sosial, yang tetap jauh dengan pemerintahan Joko Widodo.
3. Sekarang (K)SBSI menetapkan posisinya sebagai OPOSISI Kritis, Kreatif, Positif, Objektif dan Konstruktif terhadap pemerintahan Jokowi-Amin.
Sebagai bukti silahkan baca tulisan – tulisan Saya di SBSINews.com serta pernyataan – pernyataan Saya di youtube SBSI Channel.Tulisan ini juga dimaksudkan sebagai pembelajaran sikap objektif terhadap NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945. Bagi saya dan (K)SBSI, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati dan milik kita bersama.Merdeka! (SM)