Oleh: Andi Naja FP Paraga
JAKARTA SBSINews – Pembunuhan terhadap As Syahid Jenderal Haji Qassem Sulaeman Pemimpin Pasukan Al Qudz Sang Penghancur ISIS bikinan USA di Timur Tengah jelas melanggar Perjanjian Internasional. Membunuh Seorang Tamu yang diundang resmi oleh Pemerintah Iraq jelas kesalahan fatal bahkan melecehkan kedaulatan Irak sebagai negara berdaulat.
IRAQ marah besar seluruh penganut agama mengutuk perbuatan biadab Amerika Serikat ini. Kini Syahidnya Qassem Sulaeman menciptakan persaudaraan Sunni-Syiah Irak yang semakin kuat. Inilah yang ditakuti Pemimpin USA dari zaman ke zaman.
Suryah,Yaman dan banyak negara memberikan belasungkawa terhadap Syahidnya Sang Jenderal yang menjadi bapak anak-anak Yatim di Iran ini.
Setelah Proses Pemakaman Sang Syahid Haji Qassem Sulaeman, pimpinan tertinggi Republik Islam Iran Sayyid Ali Khamanei merespon serangan tersebut dan mengatakan IRAN akan memberi jawaban yang seharusnya kepada Amerika Serikat. Spontan 54 Pangkalan Militer Amerika Serikat di Jazirah Arab ditinggalkan bersembunyi oleh Para Tentara USA. Saya jadi ingat Seorang Salman Rusdhie setelah Fatwa Sayyid Ruhullah Imam Khomeini yang harus berpindah pindah tempat perermbunyian karena Fatwa Imam Khomeini untuk mengakhiri umur Manusia ceroboh itu.
Sejak malam diumumkan Syahidnya Jenderal Qassem Sulaiman Rakyat Iran dan Irak menghadiri acara belangsungkawa tapi dengan gelora yang berbeda. Kslimat: Mampus Amerika Mampus Israel “bergemuruh dan gemuruh itu semakin besar ketika pemakaman Sang Jenderal yang dijuluki Pentagon The Shadow General ini. Pasca Pemakaman pasti lebih seru. Hari Belasungkawa itu pasti menjadi hari besar berkumpulnya Para Muqawwama dari seluruh Jazirah Arab bahkan diluar Jazirah itu.
Sejak kemarin Spontan harga minyak dunia naik dan berdampak pada perekonian tidak hanya dikawasan. Kepanikan pun terjadi dimana-mana termasuk di Istana Kerajaan Inggris yang mendadak mengadakan rapat membahas langkah – langkah yang harus diambil negara tersebut. Penduduk Amerika Serikat sendiri merasakan hari – hari yang sungguh mencekam. Beberapa Warga Negara USA diluar negeri sudah mulai dipulangkan karena tidak lagi merasakan kenyaman di Perantauan mereka.
Donald Trump mungkin lupa bahwa yang dia hadapi bukan Bangsa Arab pada umumnya tapi Bangsa Persia yang memiliki kemampuan perang tinggi. Iran tidak pernah sepih dari perang bahkan intimidasi hingga embargo tapi mereka justru semakin digdaya.
Trump mungkin lupa bahwa Tokoh mereka Saddam Hussein dibantu USA dan Eropa memerangi Iran selama 8 tahun tidak membuahkan hasil apa-apa. Yang ada USA membunuh Pahlawan bikinannya sendiri.
Saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi selain Salam Suci untuh Ruh Syuhada Jenderal Qassem Sulaeman yang telah terjemput jiwa – jiwa suci yang ia cintai selama hidupnya. Saya hanya bisa berkata singa – singa Karbala mengaung dimana-mana. Para Mullah (Ulama) mulai memperbaiki jubahnya mengganti dengan jubah-jubah perang. Mereka mulai berkata : Labbayka Ya Rasulullah,Labbayks Ya Amiral Mukminin, Labbayka Ya Abdillahi Husein, Lbbayka Ya Mahdi. Jemput kami Duhai Sayyida Fatimah Az Zahra sudah lama kami merindukan elusan tanganmu.(ANFPP05/01/20)