SBSINews – Tim Anggaran Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memangkas anggaran pembebasan lahan waduk dan sungai untuk pengendalian banjir tahun ini sebesar Rp500 miliar. Pemangkasan dilakukan karena defisit anggaran Pemerintah DKI Jakarta.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Juaini Yusuf, mengatakan pemerintah menganggarkan seluruhnya Rp 850 miliar untuk pembebasan waduk dan sungai tahun ini. Namun, yang terserap hingga November sebesar Rp 350 miliar.
“Yang belum terserap dipangkas karena ada efisiensi,” kata Juaini di sela rapat Komisi D DPRD DKI, Senin 11 November 2019.
Pemangkasan anggaran, kata Juaini, berdampak pada rencana pembebasan 118 bidang lahan di Kali Ciliwung. Dia menjanjikan, pembebasan lahan yang sekarang dibatalkan bakal diteruskan kembali tahun depan.
Sementara itu, rapat perencanaan anggaran antara Dinas SDA dengan Komisi D DPRD, menyepakati anggaran pembebasan lahan waduk dan kali tahun depan Rp600 miliar. Ini meningkat daripada yang diajukan sebesar Rp425 miliar.
“Akhirnya dinaikkan jadi Rp600 miliar tahun depan karena kami melaporkan ada pemangkasan anggaran pembebasan lahan tahun ini,” ujar Juaini.
Anggaran tahun depan, dia menuturkan, bakal dialokasikan untuk membebaskan lahan di Waduk Marunda, tambahan Waduk Brigif, Setu Babakan, Waduk Lebak Bulus, Waduk Pondong Rangon serta embung di Kamal dan Kebagusan.
Sedangkan, kali yang bakal dibebaskan berada di ruas Kali Ciliwung, Pesanggrahan dan Sunter. Menurut Juaini, pembatalan pembebasan lahan menghambat normalisasi Ciliwung yang bakal dilakukan Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane. “Kalau belum dibayarkan, bagaimana mereka mau kerja. Susah,” ujarnya. (Tempo.co/SM)