Oleh: Andi Naja FP Paraga
SBSINews – Tepat Pukul 09.30 WIB menggema suara takbir dari corong pengeras suara Mushollah dan Masjid pertanda ada gerhana matahari. Memang matahari tak terlalu terik sehingga suasana pagi menjelang siang di Jakarta terasa tak sepanas biasanya.
Beberapa tempat menggelar Sholat Gerhana berjamaah termasuk di Islamic Culture Center(ICC) Jakarta Selatan yang dimulai pukul 12.30 sampai dengan selesai. Bagi Masjid dan Mushollah kegiatan Sholat Gerhana itu sudah biasa hanya saja biasanya waktunya berbeda-beda. Sholat Gerhana termasuk Sholat Sunnat Ayat artinya sholat sunnat yang diadakan ketika terjadi gejala alam yang langka.
Di Negara-negara berpenduduk mayoritas muslim atau Negara berazas Islam Sholat Gerhana tentu lebih semarak bahkan dipimpin oleh seorang Imam Besar dimana pengetahuan agamanya sudah tidak diragukan baik secara akademis maupun secara tradisional. Sholat Gerhana dilaksanakan hanya dua rakaat tidak berbeda dengan sholat Sunnat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha hanya saja tanpa didahului atau diakhiri dengan Khutbah.
Umumnya doa dan harapan ketika Sholat Gerhana bermohon kepada Tuhan Semesta Alam agar mencurahkan kebaikan dan rahmat atas hadirnya gerhana dan sebaliknya bermohon agar dijauhkan dari dampak buruk yang mungkin ada dari kehadiran gerhana. Setelah Sholat Sunnat Gerhana dianjurkan tetap menggemakan kalimat takbir dan Tahlil membesarkan mengagungkan kebesaran Tuhan dan mengakui keesaannya secara berulang-ulang.
Kami berharap dengan doa agar Gerhana Matahari Kamis 26 Desember 2019 pertanda yang baik diakhir tahun ini. Semoga bangsa Indonesia dijauhkan dari musibah bala bencana yang besar dan sebaliknya dianugrahi rezeki yang melimpah ruah serta diberikan Keutuhan sebagai bangsa selamanya.
Andi Naja FP Paraga, Mantan Sekjend SBSI