JAKARTA, SBSI News – Acara yang tidak kalah penting dari Sambung rasa Nasional yang akan dilaksanakan Assosiasi Kerajaan dan Kraton se Indonesia (AKKI) adalah pada session kedua akan dipaparkan terkait “Perspektif Pembangunan dan Perundangan” bersama Kyai Achmad Muqowam, DPD RI juga Ketua Pansus UU Desa bertajuk “Spirit dan kandungan UU Desa bagi pemberdayaan masyarakat adat”.
Sedangkan Nanang Samodra, pakar perencanaan dan juga anggota DPR RI, akan mengungkap “Upaya memahami kemuliaan Adat Budaya Nusantara dalam konstitusi Indonesia”. Arief Wibowo, dari Komisi II, DPR RI akan menelaah “RUU adat dan mandat kemartabatan Indonesia”.
Acara ini di Fasilitatori oleh Kisman Pangeran dari Kesultanan Dompu NTB bersama Mas Agus Chairil Syah dari Kesultanan Palembang Darussalam. Sedangkan pembahas Utama diantaranya adalah Dr. Jamal Nasir Sao sao, dari Universitas Haluoleo Kendari dan Dr. Ferizal Ridwan, Wakil Bupati 50 Kota serta La Ode Ahlul Musafi dari Kerajaan Kulisusu Sultra.
Kecuali itu diharap tampil juga Pembahas Umum, diantaranya dari Perwakilan Raja, Ratu dan Sultan serta Pemangku Adat Nusantara. Demikian juga Perwakilan dari Masyarakat adat Rejangll Lebong, Perwakilan Lembaga adat serta tokoh masyarakat Bengkulu.
Puncak acara akan ditutup dengan Khotbah Agung oleh Raja, Mokole Laiwoi Kendari bertajuk “Tata kelola Masyarakat Adat sebagai prasyarat Bangsa Berkualitas”. Begitu Pula khotbah agung dari Sultan Sepuh XIV, Karaton Kasepuhan Cirebon bertajuk ,”Anugerah Kraton Sebagai Keindahan Tiada Tara”.
Sedangkan Sultan Jailolo Maluku Utara akan menyampul khotbah agung ini dengan topik “Potensi Wilayah Kelautan Indonesia, Sebagai Modal Dasar Pembangunan Indonesia Dalam Perspektif Kesultanan Nusantara”.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/sambung-rasa-nasional-bersama-raja-ratu-sultan-dan-pemangku-adat-nusantara/
Khotbah Agung pun akan disampaikann Andi Mapparesa dari Kerajaan Maros, Sulawesi Selatan dengan topik, “Potensi Masyarakat Hukum Adat Nusantara Dalam Menciptakan Perdamaian, Tata Kelola, Sengketa dan Membangun Ketertiban Sosial”
Berikutnya adalah Khairun / Hasmito Dachlan, dari Kerajaan Mekongga Sultra yang menyampaikan masalah “Hukum Adat dan Proses Internalisasinya Pada Masyarakat Modern”. Sedangkan Gusti Yusri, Raja Tayan, Kalimantan Barat akan urun menyampaikan topik “Advokasi Kebijakan; Merumuskan Upaya Saling Berhormat Antara Indonesia dengan Pewaris Para pendiri Negara Bangsa”.
Hingga Panel Agung merumuskan Skenario Masa Depan Indonesia bersama Sultan Demak Suryo Alam, Ketua Lembaga Adat Raja Sultan se Indonesia dan Miranda Kala Sunda, Bandung Jawa Barat serta
H.L Samsir, Kedatuan Praya Lombok dan Pangeran Hary Gondo Prawiro, dari Kesultanan Kutai Kartanegara. Bersamaan dengan panel agung ini diantanya adalah Anakia Endry S. Tekaka, Pimpinan DPP Indonesia Karaton society Ikut mendampingi panel agung ini ialah Sultan Muhammad Saladin, dari Keraton Kanoman Jawa Barat dan R.A Tengku Fevrina dari Kesultanan Asahan, Sumatera Utara.
Demikian ungkap Exco Sambungrasa Nasional yang gagas AKKI bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ini, Shri Lalu Gde Pharma yang didampingi oleh Kanjeng Resi Herbayu, Weni Rahayu, Anakia Opan serta Andi Kahar. (Jacob Ereste)