AKTIVIS buruh yang saat ini Sekjend SBSI, Andi Naja FP. Paraga

IBARAT kapal besar, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengalami terpaan badai yang dahsyat dan menjadi sorotan media dan dunia sejak awal Maret 2018. Berita nasabah-nasabah kehilangan tabungan yang ditabungkan di Bank yang memiliki cabang hingga di desa-desa ini setiap menit setiap jam menjadi berita yang menghebohkan.

Namun sungguh diluar diguaan berita ini tidak membuat kepercayaan rakyat Indonesia serta merta menghilang dan menarik tabungannya masing-masing. BRI masih dipercayai rakyat Indonesia. Para Direksi hingga pekerja BRI mampu mengelola badai ini dengan baik sehingga tidak membuat Kapal besar BRI karam.

Dapat dicatat ada beberapa berita yang viral kehilangan tabungan,antara lain:

  • Viral Skimming ATM BRI Ngadiluwih Kediri Jawa Timur
  • Viral Uang TKI hilang di BRI Blitar Jawa Timur
  • Viral Karyawan Bawaslu hilang uang gara-gara menjawab YA pada 5 (lima) pertanyaan lewat telpon.

Karena peran media sosial, media online serta televisi hingga koran yang heboh akibat peristiwa ini dampaknya sangat dikatakan merata se-Indonesia dan terasa sekali pada kantor-kantor cabang BRI yang ada hingga di pelosok negeri.

Tetapi coba kita cermati bersama apa yang dilakukan BRI menghadapi gempuran badai dahsyat ini, yaitu: kantor BRI Pusat segera menerbitkan Pers Release bahwa simpanan nasabah aman dan BRI akan mengganti jika ada kehilangan karena skimming. BRI pun menerbitkan tips aman bertransaksi ATM. Selain oleh Kantor Pusat BRI, ratusan ribu pekerja Selindo tampak ramai-ramai menviralkan pers release tersebut dengan akun-akun pribadi mereka.

BACA JUGA: http://sbsinews.id/may-day-bagi-buruh/

BRI Pusat mendukung Polri sehingga hanya dalam waktu sepekan pelaku skimming tertangkap,4 (empat) Warga Negara Asing (WNA) dan 1 (satu)WNI. Publik terbelalak karena komplotan tersebut diduga telah membobol 64 Bank, artinya sangat mungkin skimming tidak hanya terjadi pada BRI saja.

Tertangkapnya pelaku skimming ini pun tampak diviralkan oleh akun-akun pribadi pekerja BRI. Kasus uang TKI yang hilang di BRI Blitar juga menarik untuk ditelah karena terbukti memainkan emosi rakyat. Bermula dari group medsos lokal, ICB, Lukas sang TKI memposting keluhannya Uang Rp.39.500.000 hilang di BRI Blitar langsung viral hingga dimuat dibeberapa media online.

Magament BRI tidak mau berkomentar apapun dan mempersilahkan pers yang ramai-ramai meminta konfirmasi untuk menghubungi humas BRI yang di Jakarta. Namun Kepala Cabang BRI Blitar gerak cepat. Malam harinya media massa online Tribunnews dan Tempo diikuti yang lainnya mengutip statemen Humas BRI Pusat bahwa Kasus uang TKI yang hilang karena diambil istrinya sendiri.

Kebakaran di level Pusat sudah terpadamkan namun nitizen di lokal Blitar masih belum tau duduk persoalannya. Esok siangnya mungkin diminta BRI Lukas membuat klarifikasi di group ICB. Lukas menyatakan bahwa uangnya tidak hilang tetapi karena miskomunikasi dengan istrinya dan menyatakan masalah sudah selesai.

Sungguh hebat Kepala Cabang BRI Blitar ini, hanya karena postingan Lukas di medsos kehilangan uang puluhan juta rupiah padahal uang tersebut justru diambil istrinya membuat BRI Blitar yang dipimpinnya mengalami badai besar dan babak belur.

Anehnya tidak ada permintaan maaf tertulis oleh Lukas dan istrinya saat itu. Selama itu sang Kepala Cabang tidak mau bicara dengan pers, namun disaat yang tepat ia hadir memberi penjelasan di Group ICB dilampiri dengan surat pernyataan dan permohonan maaf Lukas dan istrinya.

BACA JUGA: http://sbsinews.id/potret-keadilan-di-sumba-dan-indonesia/

Hal-hal yang menambah kekaguman dan salut yang luar biasa terhadap kepala Cabang BRI Blitar ini. Kalimat yang digunakan sederhana, singkat dan jelas. Sama sekali tidak ada kesan emosi. Tetap menghormati Lukas dengan sapaan “Bapak” menutup identitas pribadi Istri Lukas, detil alamat, nomor KTP dan nomor rekening. Artinya BRI masih menghormati privacy.

Menyatakan dengan tegas bahwa permintaan maaf diterima dengan baik dan masalah dianggap selesai. Viral video karyawan Bawaslu yang mengaku uangnya hilang di BRI gara-gara menjawab 5 (lima) pertanyaan lewat telpon direspon sangat cepat oleh BRI. Keesokan harinya sang pelaku sudah tampil dalam bentuk video menyampaikan kekeliruannya di beberapa media online.

Akhirnya ia meminta maaf kepada masyarakat dan BRI dan lagi-lagi para pekerja BRI pun dengan akun pribadinya masing-masing menviralkan video Klarifikasi ini. Kita patut bangga kepada pekerja BRI ternyata sangat militan membantu memadamkan ‘kebakaran’ ini.

Tidak seorangpun pekerja BRI yang sok jadi Juru Bicara atau terlibat debat kusir di Media apapun dan memang itu Instruksi dari managemen. Pekerja Bank yang Militan dan patuh kepada Managemennya adalah salah satu Indikator Bank BRI adalah bank yang baik.

Kita berharap seluruh Pekerja Bank di Tanah Air senantiasa memiliki Militansi dalam situasi apapun,dengan demikian rakyat indonesia semakin percaya bahwa bank adalah tempat teraman untuk menitipkan dana rakyat. Kita memberi penghargaan yang besar terhadap para Pekerja dan management bank akan mengambil pelajaran dari badai yang dihadapi BRI.

Penulis: Andi Naja FP. Paraga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here