JAKARTASBSINews – Kinerja Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK atau Pansel Capim KPK hingga para peserta seleksi tengah menjadi sorotan publik.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat antikorupsi dan tokoh masyarakat menyoroti sejumlah Capim KPK yang dinilai mempunyai rekam jejak buruk namun lolos hingga tahap wawancara dan uji publik.
Ada dugaan pansel tidak independen dan berupaya meloloskan calon tertentu langsun mencuat.
Pada hari ini Jumat (30/08/2019) di halaman dalam Gedung KPK (Gedung Merah Putih) Kuningan Jakarta Selatan terdapat panggung yang dilengkapi dengan sound system yang telah disiapkan oleh kelompok yang menamakan diri Geruduk (Gerakan Mendukung KPK) yang terdiri dari aktivis, rakyat dan mahasiswa.
Menurut Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo mengatakan, pegawai KPK dan masyarakat sipil akan mengikuti agenda Aksi Solidaritas Selamatkan KPK.
“Pada pukul 13.30 WIB di lobi gedung KPK, tokoh-tokoh, akademisi, aktivis antikorupsi, seniman, gerakan mahasiswa, serikat buruh, mantan pimpinan KPK dan masyarakat datang untuk menjaga KPK dan asa pemberantasan korupsi,” kata Yudi dalam keterangan pers, Jumat.
Menurut Yudi, aksi ini untuk menyatakan sikap tegas bahwa KPK harus dipimpin orang yang bersih.
Saat ini, lanjut dia, nasib KPK selama 4 tahun ke depan ditentukan salah satunya lewat hasil seleksi capim KPK.
“Pekan depan hasil kerja Pansel akan diserahkan kepada Presiden untuk ditetapkan 10 orang calon Pimpinan KPK, sehingga hari ini adalah titik kritis sejak 17 tahun KPK berdiri untuk memenuhi amanah Reformasi menuju Indonesia yang bebas korupsi,” katanya.
Aksi di halaman dalam KPK hari ini dengan tema “save KPK” dengan mengusung kembali isu “Cicak dan Buaya“.
(K)SBSI Ikut Dalam Save KPK
Sebagai bagian dari perjuangan menegakan Reformasi K)SBSI juga terlibat dalam aksi “Save KPK”.
Perwakilan DPP (K)SBSI berjumlah sekitar 10 orang dengan dipimpin oleh Ketua Umum Muchtar Pakpahan (MP).
Dalam orasi yang berdurasi sekitar 3 menit MP menyampaikan bahwa SBSI adalah organisasi buruh yang memperjuangkan lahirnya reformasi dan buah refirmasi adalah KPK, sampai saat ini KPK adalah lembaga yang masih bersih.
” SBSI berjuang mewujudkan reformasi dan melahirkan KPK sebagai buah reformasi, maka SBSI menyatakan mendukung KPK, dan semoga KPK dipimpin oleh orang – orang bersih yang bebas kepentingan, maka Pansel Capim KPK harus selektif dalam memilih pimpinan KPK yang bersih rekam jejaknya,” jelas MP.
Walaupun dalam kondisi yang belum pulih pasca pengobatan jangker, MP tetap tampil orasi.
” Saya tidak dapat berbicara lama karena sedang kurang sehat,” lanjut MP.
MP dalam orasinya disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh hadirin.
Kelompok lain yang aksi di luar halaman KPK.
Sedang ada orasi dan pentas musik di dalam KPK, di luar halaman berdatang sekitar lima kelompok yang datang secara terpisah.
Kelopok – kelompok ini membawa mobil komando dan atribut yang bertuliskan dukung Pansel Capim KPK dan menyeruhkan agar kelompok internal KPK tidak mengintervensi Pansel dan menuntut agar Pansel indenpenden seta tetap melanjutkan tugasnya untuk menyeleksi Pimpinan KPK.
Beberapa mobil komando bersahutan melakuksn orasi dan yel – yel dengan mengatasnamakan mahasiswa dan rakyat.
Dalam orasinya kelompok di luar memprovokasi yang di dalam dan saling mengejek dan mebuat suasana tegang. Masing – mengatasnamakan rakyat dan mahasiswa.
Sekitar pukul 16.30 wib kelompok diluar membakar ban mobil dan atribut aksi. Hal ini menimbulkan ketegangan dan hampir bentrok dengan polisi. Aksi ini kemuadian bubar pukul 17.20.wib. (SM)