Oleh: K.H. Mustofa Bisri. Gus Mus
SBSINews – Saya rasa orang Nasrani itu punya Iman yang luar biasa.
Bayangkan, lima kali dalam sehari mereka mendengarkan suara adzan dari kampung-kampung, toh Iman mereka tidak luntur juga.
Belum lagi kalo ada acara besar seperti Istighosah, Maulidan, Haul, Dzikir bersama, Pengajian, Tabligh akbar, Parade takbiran dan sebagainya.
Pas bulan Ramadhan, seluruh stasiun TV selama sebulan penuh menayangkan acara-acara Islami dan seluruh Mall se-Indonesia memajang atribut Lebaran dan musik-musik Islami tapi toh Iman mereka tidak kandas juga.
Bandingkan dengan umat Islam.
Mengucapkan Selamat Natal yang cuma sekali dalam setahun saja Imannya dianggap sudah buyar.
Melihat atribut Natal di Mall atau memakai Topi Sinterklas saja Imannya langsung bubar.
Melihat warung buka di bulan puasa saja Imannya langsung tergoda.
Main game Pokemon saja bisa langsung dianggap kafir.
Belum lagi kalo makan Sari Roti atau minum Equill.
Memilih pemimpin non muslimpun sudah dianggap murtad.
Bahkan duit yang ada gambar pahlawan beda agama saja bisa langsung dianggap haram dan diboikot.
Saya kira kemunculan fenomena “Om Telolet Om” juga adalah sekedar protes dan reaksi dari kaum muda kritis yang sudah jenuh dan muak dengan kelakuan orang-orang munafik yang selalu bawa-bawa agama.
Mereka, para kaum agamais ini sangat mudah menghakimi orang lain sebagai kafir dan sesat tapi jarang instropeksi dengan kesalahan dan kekurangannya sendiri.
Mereka suka memaksakan kehendak dengan berlindung di balik topeng agama demi mendapatkan keuntungan bagi diri dan kelompoknya sendiri.
Mereka mengaku sebagai pejuang agama tapi anti kritik dan anti perbedaan serta gemar mengumpat dan memaki “Anjing Babi”.
Ideologi sektarian dan politik kebencian yang masif dijalankan akhir-akhir ini saya rasa bukan hanya akan gagal total namun juga akan kontra produktif.
Citra Islam akan menjadi semakin buruk dan para politisi yang selalu bawa-bawa agama justru akan dijauhi dan tidak dipercaya oleh rakyat.
Negara bukannya menjadi semakin maju namun justru akan menjadi semakin mundur ke belakang.
Masih untung kalo negara kita tidak pecah dan hancur seperti negara-negara yang ada di Timur Tengah. (Sumber: Akun Pencinta Pustaka)
Salam Waras..
GUS MUS
26.12.2018
#nobessito