SBSINews – Presiden Joko Widodo mengungkapkan belasungkawa atas wafatnya kiai sepuh dan Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang tengah melaksanakan ibadah haji di tanah Suci Makkah Selasa (6/8) pada pukul 04.17 waktu setempat.
“Kita sangat kehilangan. Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, kita semua berbela sungkawa atas wafatnya beliau. Semoga diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan ketabahan,” ucap Jokowi di Istana Negara, Jakarta,
Menurut Jokowi, kita tahu bahwa Mbah Moen merupakan seorang kiai kharismatik. Kiai yang menjadi rujukan bagi umat Islam Indonesia.
“Terutama dalam hal fikih dan beliau juga sangat gigih dalam menyampaikan masalah NKRI harga mati,” ungkapnya.
Jokowi mengaku pernah ke rumah Mbah Moen di ke Pondok Pesantern Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, sebanyak dua kali. Pada saat bertamu itu, Jokowi sempat diajak masuk ke kamar pribadi Mbah Moen. Pada saat bertamu kedua kalinya, dan itu yang terakhir, Jokowi kembali diajak ke kamar pribadi Mbah Moen. Di kamar tersebut, Jokowi mendirikan shalat berjamaah maghrib bersama Mbah Moen.
Tak hanya dilakukan di depan awak media secara offline, Jokowi juga mengungkapkan belasungkawa secara online, yaitu melalui akun Twitternya @Jokowi. Ungkapan duka dimulai dengan kenangan dia saat diberikan sorban berwarna hijau dari Mbah Moen. Ungkapan tersebut menyertakan potret peristiwa pemberian itu.
“Sorban hijau ini dikalungkan sendiri oleh Kiai Haji Maimun Zubair. Hari ini, sang empunya sorban wafat di Makkah.Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Allah SWT memberi Mbah Moen tempat yang lapang di sisiNya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Amin,” tulisnya, yang diakses NU Online 13.25.
PBNU, melalui Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini segera menginstruksikan Nahdliyin untuk mendirikan Shalat Ghaib untuk Mbah Moen.
“Kepada umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama, mari bersama-sama melaksanakan shalat ghaib dan membacakan surat Al-Fatihah untuk KH Maimoen Zubair. Semoga senantiasa ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT,” ungkap Sekjen Helmy.
Menurut Helmy, wafatnya Mbah Moen, bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan.
Mbah Moen, merupakan salah seorang kiai ahlul halli wal aqdi (ahwa) yang dibentuk PBNU pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, untuk menentukan Rais Aam PBNU. (Sumber: NUonline)