SBSINews – Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan tidak lagi bersama Prabowo Subianto pasca-pertemuan Ketum Gerindra itu dengan Presiden Jokowi. Partai Gerindra mengatakan pertemuan Jokowi dengan Prabowo merupakan pertemuan kebangsaan.

“Saya nggak ingin menanggapi para pihak satu per satu. Yang jelas, Pak Prabowo ini tujuannya hanya untuk kepentingan kebangsaan, untuk pertemuan kebangsaan, hanya sebatas itu. Tidak ada udang di balik batu,” kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi, Sabtu (13/7/2019).

Andre menyampaikan pertemuan itu sudah direncanakan setelah MK memberikan putusan sidang sengketa Pilpres. Tim Prabowo dan Jokowi kemudian mengatur dan mencari waktu yang tepat.

“Pertemuan itu kan sudah direncanakan oleh Pak Prabowo dan Jokowi setelah MK, kan ada tim Pak Prabowo dan tim Pak Jokowi yang mengatur, dicari waktu yang tepat dan pas, dan alhamdulillah mereka berdua sudah menentukan waktu yang tepat untuk bertemu,” ucapnya.

Andre menekankan pertemuan Jokowi dan Prabowo harus diapresiasi. Pertemuan itu bertujuan agar Indonesia kembali guyub pasca-Pilpres 2019.

“Ya sudahlah, kita apresiasi saja, ini pertemuan kebangsaan untuk harapan Indonesia jadi guyub. Saya sebagai kader Partai Gerindra sangat apresiasi langkah yang dilakukan Pak Prabowo. Pertemuan hari ini menunjukkan beliau bukan hanya politisi, tapi seorang patriot dan negarawan,” ujarnya.

Andre mengatakan pertemuan tersebut tak terkait dengan sikap politik Gerindra. Prabowo kemungkinan akan menyampaikan sikap politik resmi setelah Rakernas Gerindra pada Agustus mendatang dan bersilaturahmi dengan pendukung untuk menyerap aspirasi.

“Mungkin saat kami Rapat Kerja Nasional nanti, Gerindra ada rakernas, setelah rakernas. Menyampaikan sikap resmi itu adalah domain Pak Prabowo sebagai ketum umum dan ketua dewan pembina. Yang jelas, Agustus kalau nggak salah, kami akan adakan rakernas,” tuturnya.

PA 212 telah menentukan sikap setelah Prabowo dan Jokowi bertemu serta sepakat mengakhiri istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’. PA 212 menegaskan sudah tak lagi bersama Prabowo dan akan meneruskan perjuangan mereka.

“Secara pribadi, istilah ‘sepakat akhiri cebong dan kampret’ itu istilah buat Prabowo sendiri, kami bukan bagian dari apa yang Prabowo atau Jokowi sebut, karena buat kami, perjalanan perjuangan ini harus berlanjut,” kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin kepada wartawan. (Sumber: detiknews).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here