SBSINews – Tim Densus 88 Antiteror menangkap sembilan orang terduga teroris di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Selasa (14/5).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan dari sembilan terduga teroris yang ditangkap, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah.

“Yang menjadi catatan penting di antara sembilan pelaku teroris yang sudah berhasil diamankan oleh Densus 88, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah, dua belum pernah,” tutur Dedi di Mabes Polri, Rabu (15/5).

Dedi menuturkan para terduga teroris yang tertangkap itu memiliki sejumlah kemampuan serta memiliki militansi yang cukup tinggi.
Lihat juga: Dalam Sepekan, Densus 88 Tangkap 8 Terduga Teroris di Jateng

Ada delapan orang terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah, yakni AH alias Memed yang di Grobogan, Jawa Tengah. AH diketahui pernah berangkat ke Suriah pada tahun Januari 2015 dan bergabung dengan ISIS.

Lalu, A alias David yang ditangkap di Sukaharjo, Jawa Tengah. A diketahui juga pernah berangkat ke Suriah.

IH alias Iskandar ditangkap di Sragen, Jawa Tengah. IH disebut pernah berangkat ke Suriah pada Oktober 2014 dan kembali ke Indonesia pada Agustus 2017. IH diketahui pernah mengikuti pelatihan i’dad atau pelatihan fisik dan beladiri.

AU alias AL ditangkap di Kudus, Jawa Tengah. AU juga tercatat pernah ke Suriah dan bergabung dengan ISIS di bagian logistik.

“Memiliki tugas survei, ambil foto dan video tentang pembagian logistik yang ada di Suriah,” ujar Dedi.

Lalu ada JM alias Jundi yang ditangkap di Jepara, Jawa Tengah. JM diketahui belum pernah berangkat ke Suriah.

AM alias Farel yang ditangkap di Sragen, Jawa Tengah. AM tercatat pernah ke Suriah, namun baru sampai di Turki ditangkap dan akhirnya dideportasi ke Indonesia. AM, kata Dedi, pernah dua kali ke Suriah, namun dua-duanya hanya sampai ke Turki dan berakhir dengan deportasi.

Kemudian ada AS alias Tatang yang ditangkap di Semarang, Jawa Tengah. AS pernah ke Suriah pada tahun 2013 dan pernah mengikuti pelatihan i’dad.

Terakhir, ada PT alias Darma yang juga ditangkap di Semarang, Jawa Tengah. Ia juga pernah mengikuti pelatihan i’dad dan berangkat ke Suriah pada tahun 2013.

Sementara itu, satu terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur berinisial JP. JP tercatat belum pernah berangkat ke Suriah.

Namun, Dedi menuturkan JP memiliki peran sebagai koordinator dari JAD Jateng.

“Yang bersangkutan koordinator pelatihan di Jateng dari tahun 2016 sampai 2019, sebagai koordinator JAD di Jawa Tengah,” tutur Dedi.

Dari tangan terduga teroris, Densus 88 turut menyita barang bukti berupa handphone, ATM, flashdisk, laptop, hardisk, serta beberapa catatan pribadi.

Dedi menyampaikan penangkapan sembilan terduga teroris tersebut merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Bekasi beberapa waktu lalu.

Saat ini, lanjut Dedi, Densus 88 masig mendalami keterangan dari para terduga teroris. Termasuk menggali perihal target aksi dari kelompok JAD Jateng tersebut.

“Anggota masih di lapangan semua masih memeriksa,” ucap Dedi. (Sumber: CNN Indonesia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here