Oleh: Novi Kurniadi

Paskah 2018 lalu bertepatan dengan April Mop, 1 April, dimana kontras antara tipu menipu dengan kebenaran kebangkitan Yesus Kristus. Tahun ini Paskah bertepatan dengan hari Kartini 21 April, hari emansipasi perempuan. Saya yakin sekali lagi ada pesan yang Tuhan mau sampaikan.

To begin.

Mari ingat Yesus Kristus yang bangkit dari maut, justru menampakkan diri-Nya pertama kali pada seorang perempuan.

Bukan pria yang mendapat hak istimewa menjadi saksi pertama kebangkitan-Nya. Tuhan memilih seorang perempuan, Maria Magdalena.

Melihat lebih dalam lagi. Maria Magdalena ini bukan perempuan yang masuk hitungan kalau seorang lagi cari jodoh…

Pertama, Maria Magdalena adalah mantan perempuan kesurupan.
Siapa yang tertarik menikahi perempuan mantan kerasukan 7 roh jahat, tolong angkat tangan. How would someone accept her background?

Hari paskah 2019

Alkitab memang tidak bercerita banyak tentang Maria Magdalena. Kita hanya tahu bahwa setelah ia telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, ia ikut rombongan perempuan-perempuan yang melayani Yesus dengan kekayaan mereka. Dia sendiri mungkin adalah perempuan termiskin dalam rombongan itu, mengingat masa lalunya yang dirasuk tujuh roh jahat.

Do you see what I see? She had nothing to deserve a privilege as the first witness of Jesus’ resurrection!

Menjadi seorang perempuan di masa itu saja sudah cukup membuat derajatnya sebagai manusia turun, ditambah dengan masa lalu dan status sosial, makin lengkaplah “ketidak-layakkan”-nya.

Through His resurrection, He restored women’s status.

“Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya (Maria Magdalena), mereka tidak percaya” – Markus 16:11.

Hari ketiga, Yesus katanya bangkit, benarkah??! Saksi pertamanya, perempuan seperti Maria Magdalena…siapa yang mau percaya?? Apa dia mulai kumat kesurupan lagi ??!

Tak seorang pun dari para murid mempercayai apa yang Maria Magdalena katakan, sampai Tuhan Yesus menampakkan diri pada mereka juga.

Could you imagine how she feel?

Maria Magdalena adalah bagian dari komunitas para murid, tapi tak seorangpun percaya kesaksiannya. Bisakah kita menyebut mereka satu kesatuan? Para murid berpegang pada kepercayaan mereka sendiri bahwa Yesus telah dikalahkan oleh maut, sementara Maria Magdalena berdiri sendiri sebagai mempercayai Yesus telah bangkit.

Mungkin Maria Magdalena lebih didengarkan kalau hidup dalam zaman now yang kayaknya sudah lebih menghargai kesetaraan gender.

Mungkin di jaman sekarang Maria bisa bergabung dalam gerakan #Metoo?

Namun mungkin juga tidak. Walaupun perempuan zaman now sudah dianggap lebih setara dengan laki-laki, kita tahu bahwa dosa masih merajalela. Masih ada pikiran dan perilaku yang tidak adil untuk perempuan.

Masih ada yang beranggapan bahwa perempuan lebih bodoh dan lebih berdosa daripada laki-laki. Lihat saja kasus prostitusi online atau pasangan selebriti yang bercerai. Orang lebih suka menyoroti dosa dari pihak perempuan. Padahal yang laki-laki pun sama berdosanya.

Paskah bertepatan dengan hari Kartini membawa pesan yang besar.
Di hari Paskah yang bertepatan dengan hari Kartini Tuhan memanggil para wanita untuk menjadi saksiNya, sekali pun mereka masih dipandang sebelah mata, seperti Maria Magdalena.

Rasul Paulus, yang mengerti kebenaran ini, menyatakan bahwa dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki, demikian juga sebaliknya tidak ada laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah (1 Korintus 11:11-12).

Bicara tentang iman kepada Tuhan Yesus, rasul yang sama juga menegaskan bahwa dalam hal ini tidak ada orang Yahudi, atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus (Galatia 3:28).

We are one in Christ.

Pemulihan pasti terjadi jika kita menjadi satu di dalam Kristus, tanpa memandang lagi apakah kita laki-laki atau perempuan. Demikianlah cara kita hidup dan melayani Tuhan, serta menjadi terang di tengah-tengah bangsa Indonesia.

Selamat Paskah dan Selamat Hari Kartini!
ww.gerrytisya.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here