Goenawan Mohamad
Beda antara Jokowi dan Prabowo dalam membaca hasil “hitungan-cepat” Pemilihan Presiden 2019:
Jokowi, yang dinyatakan menang, tidak menyerukan kemenangan — berbeda dengan lazimnya pemenang dalam pilpres di luar negeri. Ia mengimbau semua untuk sabar menanti keputusan resmi dari sang wasit.
Sebaliknya Prabowo. Dengan cepat, entah berdasarkan data dari mana, menyatakan diri menang. Ia tak mau menunggu. Ia hanya mempercayai informasi yang dikukuhkan sumbernya sendiri..
Di tahun 2014 ia melakukan hal yang sama. Ia, di depan kamera televisi, bersujud mencium tanah, mensyukuri “kemenangan” yang sebenarnya palsu — dan banyak orang tahu itu palsu.
Terbukti kemudian klaim kemenangannya ditolak Mahkamah Konstitusi.
Saya tak paham, mengapa hal yang sama sekarang ia ulangi: tidak sabar — seakan-akan ia takut akan kehilangan sebuah fantasi yang indah tapi sebentar.
Ada yang mengatakan, itu perangai yang aneh. Ada yang mengatakan, itu tanda tak adanya sportivitas dalam diri Prabowo — menerima kemenangan dan kekalahan dalam bertanding dengan tenang, karena mengikuti aturan wasit yang sudah disepakati bersama. Ada yang mengatakan itu hanya taktik.
Wallahu alam…
Gonawan Muhamad, Budayawan