Saat masyarakat Indonesia gencarnya dilarang mudik, ada 85 WN China justru masuk ke Tanah Air.

Diketahui 85 WN China ini masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (4/5/2021).

Pemerintah berdalih 85 WN China tersebut datang ke Indonesia telah memperoleh rekomendasi dari instansi terkait dan akan bekerja di proyek strategis nasional.

Meskipun begitu, tentunya membuat banyak orang mempertanyakan tentang kebijakan pemerintah.

“Tentu saja masyarakat akan bertanya-tanya, kenapa WN China dibiarkan masuk ke Indonesia, padahal masyarakat dilarang mudik dan dilakukan banyak penyekatan. Jangan sampai publik menilai pemerintah inkonsisten dalam kebijakan pengendalian Covid-19,” ujar anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiani Aher, kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).

Netty mengungkap pemerintah harus transparan menjelaskan kepada publik tentang kedatangan 85 WN China.

“Agar isu ini tidak menjadi bola liar, pemerintah harus gamblang menjelaskan ke publik alasan dan tujuan mereka masuk Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Netty juga menyebut pemerintah seharusnya peka dengan keadaan masyarakat.

Apalagi saat masyarakat dilarang mudik, justru ada 85 WN China diperbolehkan datang ke Indonesia.

“Masyarakat sedang sensitif dan resah karena pelarangan mudik lebaran yang merupakan tradisi tahunan, apalagi tahun sebelumnya juga sudah terjadi pelarangan mudik.

“Pemerintah seharusnya peka. Masyarakat dilarang mudik, tapi WN China bisa masuk ke Indonesia. Bagaimana masyarakat bisa menerima fakta ketidakadilan ini,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkan politisi Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi.

“Masuknya WN China tersebut meskipun dengan dalih proyek strategis dengan dokumen resmi tetap menimbulkan pertanyaan publik.

Sebab pada sisi lain pemerintah melarang mudik untuk membatasi pergerakan manusia agar bisa mencegah penukaran Covid-19,” ujar Awiek, sapaan akrab Baidowi, kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).

Dia juga menyayangkan kedatangan WN China ke Indonesia.

Apalagi China menjadi tempat sumber penyebaran Covid-19.

Anehnya justru WN China yang di negaranya menjadi sumber penyebaran covid justru boleh datang ke Indonesia,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Awiek menilai pihak-pihak terkait seperti Kemenlu, Kemenkumham dan Satgas Covid harus berkoordinasi dengan baik untuk sementara waktu melakukan pencegahan terhadap masuknya WNA ke Tanah Air.

Hal ini, menurutnya penting dilakukan agar tercipta keadilan perlakukan di saat masyarakat di larang mudik.

“Jika alasannya WNA tersebut dalam kondisi sehat saat datang ke Indonesia. Bukankah warga yang mau mudik juga dalam keadaan sehat?” jelas Awiek.

“Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas untuk menangani Covid-19, jika masyarakat sudah sehat maka pemulihan ekonomi akan segera tuntas,” tandasnya.

Kedatangan 85 WN China

Kabar masuknya 85 WN China ke Indonesia dibenarkan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Menurut keterangannya, ke-85 orang ini ke Indonesia sebagai Tenaga Kerja Asing (WNA).

Mereka datang menggunakan pesawat carter China Southern Airlines.

“Benar pada Selasa, 4 Mei 2021 Jam 14.55 WIB telah mendarat 85 WN China dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta,” kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2021).

Menurut Direktur Jenderal Imigrasi Jhoni Ginting, pemerintah telah memenuhi aturan Satgas Tugas Penanganan Covis-19, Jumat (7/5/2021).

Aturan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Covid-19.

Mereka dinyatakan telah lolos tes pemeriksaan kesehatan.

Saat pemeriksaan, ke-85 WNA China ini datang untuk tujuan esensial dan bukan untuk tujuan wisata.

“Kami sampaikan bahwa mereka yang datang telah memperoleh rekomendasi dari instansi terkait dan akan bekerja di proyek strategis nasional, bukan untuk tujuan wisata,” kata Jhoni.

SUMBER : TRIBUNNEWS.COM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here