JAKARTA SBSINews – Setiap 15 Januari saya selalu gelisah. “Apalagi yang belum kita lakukan. Itu yang ada dalamn hati dan pikiran saya” kata Bang Hariman Siregar mengawali kata sambutannya pada perayaan 20 tahun InDemo dan 46 Malari (Malapetaka 15 Jsnuari 1974) di Pusat Perfilman Ismar Ismail Jakarta pada 15 Januari 2020.
Malari tahun 1974 dulu itu intinya menolak investasi Jepang. “Ternyata apa kita resahkan dulu tidak banyak berubah secara kualitas pada demokrasi kita”./Jadi gerakan yang harus tetap dilakukan adalah perlawanan. “Bukan revolusi” tandas tokoh demonstran yang mencapai setengah abad meniti jalur kaum pergerakan di Indonesia ini.
“Yang mau kita tegakkan adalah rule of law bukan rule of lawyers” kata Hariman Siregar. Jadi bukan dibuk mau mengganti Undang-undang. Jika dulu saya percaya pada pada ulama, percaya pada tokoh masyarakat tapi sekarang sata kebih percaya pada aktivis yang terus melakukan perlawanan.
Jendral Joko Santoso mengakui Bang Hariman Siregar adalah sosok yang sangat mencintai negara dan bangsa Indonesia. Jadi pada perayaan 46 tahun Malari dan 20 tahun InDemo bisa menjadi titik awal dari sikap kritis kita terhadap tata kelol bangsa dan negara ini.
Empat generasi milinea mengungkapkan kegundahan hati mereka yang prihatin terhadap tata kehidupan berbangsa dan bernegara di republik ini. Mereka pun psntas menggugat mahasuswa sekarang yang terkesan merasa nyaman hidup di lingkungan kampus. Meski tak jelas juga apa yang hendak mereka kakukan sekiranya dapat segera menyelesaikan studinya. Toh setelah lulus gamang juga sebagai sarjana sekedar untuk mendapatkan pekerjaan.
Prospek masa depan buruh di Indonesia pun mereka soroti dengan kesan yang cemas. Karena angkatan kerja di dalam negeri jelas sudah tersepak oleh tenaga kerja asing, termasuk untuk jenis pekerjaan yang kasar. Begitulah kecemasan generasi milineal yang mulai bangkit seperti tema suguhan InDemo yang menjadi ujung tombak para aktivis Malari dalam mengestapetkan semangat perlawanan terhadap semua rezim yang zalim yang tidak mengindahkan amanah rakyat. (Cob)