Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan merombak dan melonggarkan sejumlah aturan di negara itu. Mulai dari dibolehkannya pasangan belum menikah untuk tinggal bersama, pelonggaran pembatasan alkohol, dan mengkriminalkan apa yang disebut “pembunuhan demi kehormatan”.

Seperti dilansir AP News, Minggu (7/11/2020) maraknya kehidupan masyarakat yang menjunjung kebebasan pribadi membuat UEA menjadi tujuan para turis.
Reformasi ini bertujuan untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial negara, serta mengkonsolidasikan prinsip toleransi di UEA.

“Mengkonsolidasikan prinsip-prinsip toleransi UEA,” kata kantor berita WAM yang dikelola pemerintah.

Tidak disebutkan sumber dari informasi itu, hanya saja diberitahukan kalau informasi ini merupakan pengumuman kejutan akhir pekan. Keputusan pemerintah di balik perubahan tersebut diuraikan secara luas di surat kabar terkait negara The National.

Langkah tersebut mengikuti kesepakatan bersejarah yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan antara UEA dan Israel, yang diharapkan akan membawa masuknya turis dan investasi Israel

Perubahan hukum yang menurut The National akan segera berlaku ini juga mencerminkan upaya penguasa Emirates untuk mengimbangi perubahan cepat masyarakat di dalam negeri. Perubahan ini didukung oleh berbagai kalangan, salah satunya pekerja seni.

“Saya sangat bahagia dengan undang-undang baru yang progresif dan proaktif ini,” kata pembuat film Emirat Abdallah Al Kaabi, yang seninya telah membahas topik-topik tabu seperti cinta homoseksual dan identitas gender.

“2020 telah menjadi tahun yang sulit dan transformatif bagi UEA,” tambahnya.

Perubahan ini juga termasuk penghapusan hukuman untuk konsumsi alkohol, penjualan dan kepemilikan bagi mereka yang berusia 21 tahun ke atas. Di peraturan awal, warga yang membeli minuman alkohol harus mengantongi izin dari pemerintah. Aturan baru nantinya memungkinkan muslim yang telah dilarang akan mendapatkan izin untuk minum minuman beralkohol dengan bebas.

Lebih lanjut, The National juga menyebut ada perubahan lain yang memungkinkan “kohabitasi pasangan yang belum menikah”, hal ini disebut telah lama menjadi kejahatan di UEA. Pihak berwenang, terutama di pusat keuangan Dubai yang lebih bebas, sering kali menemukan orang asing yang melakukannya, tetapi ancaman hukuman masih bertahan. Percobaan bunuh diri yang dilarang dalam hukum Islam juga akan didekriminalisasi.

Pemerintah juga akan menghapus undang-undang yang membela ‘kejahatan demi kehormatan’. Hal ini guna melindungi hak-hak wanita agar lebih baik kedepannya.

Kejahatan demi kehormatan itu biasanya merupakan kebiasaan suku yang di mana kerabat laki-laki dapat menghindari penuntutan karena menyerang seorang wanita yang dianggap tidak menghormati keluarga. Hukuman untuk kejahatan yang dilakukan untuk memberantas aib seorang wanita, karena pergaulan bebas atau tidak mematuhi aturan agama dan budaya, sekarang akan sama untuk jenis penyerangan lainnya.

Meski begitu, nilai-nilai Islam tradisional tetap kuat dalam persatuan tujuh kerajaan gurun pasir. Seorang peneliti Timur Tengah di Quincy Institute for Responsible Statecraft, Annelle Sheline, menulis di Twitter bahwa perubahan ini dapat kemungkinan terjadi. Dia mengatakan tidak ada perlawanan karena populasi warga di Kota Utama Dubai sangat kecil.

“Dapat terjadi tanpa terlalu banyak perlawanan populer karena populasi warga, terutama di kota-kota utama Dubai dan Abu Dhabi , sangat kecil,” katanya.

SUMBER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here