TRAGEDI KANJURUHAN ADALAH TRAGEDI KEMANUSIAAN.
1 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, terjadi kerusuhan yang melibatkan aparat kepolisian dengan supporter AREMANIA dan AREMANITA, paska pertandingan antara Arema vs Persebaya. Sejauh ini, 153 orang dinyatakan meninggal dunia, dua diantaranya dari aparat kepolisian.
Dalam sejarah sepakbola Indonesia, tragedi Kanjuruhan adalah bencana dengan jumlah korban jiwa paling banyak. Tragedi Kanjuruhan, dalam hal korban jiwa, juga melampaui tragedi Hillsborough, Inggris, dengan korban jiwa 96 orang. Dan, juga melampaui tragedi Accra Stadium, Ghana, dengan korban jiwa 126 orang’.
Tragedi Kanjuruhan berada di posisi kedua, jumlah korban jiwa, dalam sejarah sepakbola dunia. Artinya, tragedi Kanjuruhan tidak hanya duka bagi sepakbola Malang dan Indonesia, tapi juga duka bagi sepakbola dunia.
Sepakbola adalah olahraga rakyat, yang dikagumi oleh Nelson Mandela sebagai olahraga yang dapat menyatukan ras, suku bangsa, dan berbagai kepentingan. Sepakbola juga sanggup mendamaikan perang sebagaimana yang dilakukan oleh Didier Drogba, yang menjadi juru damai antara Pantai Gading Utara dan Pantai Gading Selatan.
Di luar itu, AREMANIA, sejatinya, telah melakukan transformasi diri, menjadi suporter yang suportif dalam memberi dukungan. Pada 2016, AREMANIA mendapat penghargaan sebagai supporter terbaik. AREMANIA sangat atraktif memberi dukungan, baik itu berupa lagu, yel-yel, maupun koreografi yang indah. Bahkan, atraksi AREMANIA di lapangan banyak dicontoh soporter-suparter lain.
Tetapi, tragedi Kanjuruhan menghadirkan sisi kelam sepakbola, sekaligus menjadi noda bagi AREMANIA. Penelusuran Kami dari berbagai informasi, setidaknya ada tiga masalah krusial yang menyebabkan korban begitu banyak di Kanjuruhan :
1. Polisi sejatinya menyarankan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) untuk mencetak hanya 25 ribu tiket atau mencetak tiket sesuai kapasitas Stadion. Tetapi , Panpel mengabaikannya dan mencetak 42 ribu tiket. Jumlah yang melampaui kapasitas Stadion Kanjuruhan.
2. Pihak Panpel mengusulkan ke pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator Liga 1, untuk memajukan kick off menjadi pukul 15.30 WIB, atas alasan keamanan. Tetapi, pihak PT LIB tetap meminta kick off dilakukan pukul 20.00 WIB.
3. SOP pengamanan yang tidak profesional dari pihak kepolisian, terutama penggunaan gas air mata yang dilarang dalam aturan FIFA. Dari 40 ribuan penonton yang hadir di lapangan, hanya sekitar 2 ribuan yang menginvasi masuk lapangan. Sisanya, duduk-duduk saja di tribun, menunggu antrian untuk keluar. Tetapi, pihak aparat justru menembak gas air mata ke tribun yang menyebabkan kepanikan, kemarahan, dan situasi tak terkendali.
Dari fakta-fakta pra kejadian dan kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, GUSDURian Kota Batu menyatakan sikap :
1. Berduka cita mendalam atas jatuhnya korban yang begitu banyak dari suporter AREMANIA dan AREMANITA, dan juga dua aparat kepolisian. Doa-doa terbaik untuk para korban. Semoga amal ibadah diterima, dosa-dosa diampuni, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
2. Mendukung penuh instruksi Presiden Joko Widodo untuk menghentikan sementara semua pertandingan Liga 1 sampai evaluasi menyeluruh dan investigasi dilakukan.
3. Menyesalkan keputusan PT LIB dan Panpel yang lebih mengedepankan aspek profit daripada keamanan. Ke depan, dalam penyelenggaraan event sepakbola yang beresiko tinggi, PT LIB dan Panpel lebih baik mendahulukan aspek keamanan daripada profit.
4. Menyesalkan standart keamanan yang dilakukan oleh kepolisian, yang tidak mengindahkan aturan FIFA dan tidak profesional dalam penanganan kerumunan di lapangan.
5. Untuk semua Korwil AREMANIA, kami mendorong untuk melakukan komunikasi yang positif kepada supporter dan terus Istiqomah menjadikan AREMANIA sebagai suporter yang humanis dan atraktif.
Adalah tanggung jawab kita semua menjadikan sepakbola sebagai olahraga rakyat, yang menghibur, dan penuh dengan prestasi.
Batu, 2 Oktober 2022
Narahubung. :
Haris El Mahdi
+62 813-5703-4349
Amiruddin
+62 888-0497-9740
Yoannes Paulus Agus Kresdianto
+62 821-3234-6426