Catatan Malam
SBSINews – Covid – 19 telah menghantam semua sendi kehidupan global dan terkhusus bangsa kita. Ekonomi dan bisnis dihantam sehingga pertumbuhan ekonomi dunia terus melambat dan menunjukkan nilai negatif. Mentransisi kehidupan dalam normal baru menjadi pilihan untuk menggerakkan kembali perekonomian dengan mengedepankan protokol kesehatan. Inti utama masa transisi ini adalah hidup sehat dengan mengedepankan preventif dan promotif (Prev-Prom) kesehatan.
Dengan momentum Covid – 19 ini memang saatnya Pemerintah lebih memfokuskan pada Prev-Prom. Dari sisi pelaksanaan JKN, ini yg akan menjadi titik mula perbaikan ekosistem JKN. Selama ini carut marut JKN hanya dilihat dari sisi kuratif tanpa pernah melihat di hulu yaitu Prev-Prom.
Rendahnya persepsi dan kesadaran Pemerintah dan BPJS kesehatan dalam melihat Prev-Prom bisa diukur dari anggaran yang dialokasikan. Anggaran dibuat kecil hanya karena perspektif dan persepsi terhadap Prev-Prom rendah. Program JKN selama ini hanya dipandang sebagai kuratif semata. Saatnya puskesmas dikembalikan untuk melaksanakan tugas Prev-Prom. Ada dokter yang keliling ke lingkungan melihat kondisi kesehatan rakyat termasuk tempat tinggal mereka melihat sanitasi dan kondisi lingkungan lainnya, atau tindakan lain sehingga kesehatan masyarakat lebih baik lagi.
Dari total realisasi beban biaya di 2019 DJS JKN sebesar 108 Triliun, realisasi anggaran Prev-Prom hanya Rp. 499 miliar, di bawah 0,5%. Tahun 2020 dari RKAT beban biaya yg Rp. 111,24 Triliun, preventif promotif hanya dianggarkan Rp. 584 miliar, masih sekitar 0,5%.
Prev-Prom bersama kuratif dan rehabilitatif diamanatkan Pasal 22 ayat 1 UU SJSN tetapi Direksi BPJS kesehatan sangat tidak berkualitas memaknai Prev-Prom dari sisi anggaran. Sebentar lagi sekitar Februari 2021 Direksi BPJS kesehatan 2016 – 2021 selesai masa tugasnya, semoga Panitia Seleksi Direksi dan Dewas BPJS kesehatan mampu menggali pengetahuan dan visi misi calon direksi dan dewas BPJS kesehatan untuk masalah Prev-Prom, sehingga Direksi yang baru akan mampu mengartikulasi Prev-Prom dengan lebih baik.
Dengan Prev-Prom yang berkualitas maka Ekosistem JKN akan semakin mudah untuk diperbaiki.
Pinang Ranti, 5 Juli 2020
Tabik
Timboel Siregar