Jelang Tahun 2021 kami menghubungi Habib Dr Muhsin Labib. MA Ketua Dewan Syuro Ahlul Bayt Indonesia(ABI) terkait rencana Menteri Agama RI untuk mengafirmasi Syi’ah dan Ahmadiyah di Indonesia.
Sebagai Pemimpin Organisasi Islam bermahzab Syi’ah di Indonesia tentu pandangan beliau sangat dibutuhkan. Berikut ini keterangam Habib Dr Muhsin Labib. MA
Ada tiga macam sikap terhadap objek konkret (fenomena) dan abstrak (nomena) berupa ajaran, pendapat dan info lainnya, yaitu menerima, menolak dan abstain alias tak menerimanya juga tak menentangnya.
1. Afirmasi
Yaitu menerima dapat dibagi dua berdasarkan tendensinya :
A. Menerimanya secara utuh karena meyakini sebagai sesuatu yang benar dengan mengganti semua pandangannya yang salah dengan pandangan yang benar. Inilah afirmasi epistemologis.
B. Menerimanya secara utuh karena mengharapkan manfaat dan keuntungan dari ajarannya .Inilah afirmasi pragmatis.
2. Negasi
Yaitu menolak atau tak menerima dapat dibagi dua berdasarkan tendensinya,
A. Menolaknya secara menyeluruh karena menganggapnya sebagai salah berdasarkan info diterimanya. Inilah negasi epistemologis.
B. Menolaknya secara menyeluruh karena menganggapnya sebagai ancaman terhadap posisi nyaman yang telah dinikmatinya. Inilah negasi pragmatis.
3. Abstain
Sikap ketiga ini dapat dibagi dua berdasarkan tendensinya :
A. Pasif total, yaitu tidak bersikap sama sekali karena tak menemukan alasan rasional maupun pragmatis menerima juga menolak.
B. Aambivalen, yaitu memilih sikap secara eklektik dan partikular atau tematik karena sebuah alasan.
Sikap ambivalen dapat dibagi dua berdasarkan tendensinya :
A. Mengambil dan mengamalkan sebagian pandangan baru karena diyakini benar dan mempertahankan sebagian pandangan lama karena diyakini benar. Inilah ambivalensi epistemologis.
B. Mengambil dan mengamalkan sebagian pandangan baru yang menguntungkan atau tak merugikan dan mempertahankan sebagian pandangan lama yang telah dirasakan manfaatnya. Inilah ambivalensi pragmatis.
Dasar utama berpandangan, bertindak dan bersikap adalah validitas aias kebenaran atau utilitas alias kepentingan.
Masing-masing dari kita punya salah satu dari tiga sikap di atas. Itulah yang tercermin dalam tindakan dan pernyataan. Inilah yang menjadi akar mindset.(ANFPP 010121).