Jacob Ereste (aktivis dan pemerhati masalah buruh di Indonesia daj juga Ketua Dewan Pembina Komunitas Buruh Indonesia. Ketua Balitbang F.BKN-SBSI)

MENANGGAPI pertanyaan dari saudari Ernawaty tentang buruh, serikat buruh dan partai buruh sungguh tidak gampang untuk dijawab. Maka dari itu saya mohon maaf meski terkesan agak terlambat. Karena sejujurnya saya katakan, bahwa bingung harus memulai dari mana menjawabnya.

Saudari Ernawaty yang baik, pada umumnya kaum buruh kita berpendidikan pas-pasan saja, yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Atasm (SLTA). Meski begitu mereka yang berpendidikan lebih rendah pun cukup banyak, bila hendak dibanding dengan mereka yang berpendidikan SLTA.

Sayangnya buruh kita yang pendidikannya sarjana belum cukup banyak. Sementara masalahnya relatif sama, sangat rendah memiliki kesadaran politik bahkan tidak mengerti tentang perlunya berserikat, atau enggan menjadi anggota organisasi perburuhan.

Akibatnya, pemahaman mereka tentang politik atau sejenis ilmu dan pengetahuan lain jadi terbatas seperti yang sudah mereka dapatkan sebelumnya saat menempuh pendidikan formal. Padahal dari pendidikan formal yang mereka tempuh tidak cukup memberi pengetahuan politik, sosial maupun kebudayaan dalam arti luas.

Biasanya dari lembaga pendidikan formal yang ada di Indonesia, kebanyakan para angkatan kerja kita hanya mendapat pendidikan yang amat sangat terbatas. Apalagi untuk mereka yang menempuh pebdidikan yang bersifat kejuruan.

BACA JUGA: http://sbsinews.id/presiden-melanggar-undang-undang/

Oleh karena itu, keharusan bagi kaum buruh masuk dan menjadi anggota organisasi buruh atau serikat buruh jadi mutlak agar dapat memperoleh pendidikan ekstra khususnya mengenai seluk-beluk masalah yang harus dihadapi kaum buruh.

Lebih baik dan sangat ideal bila kaum buruh mau menjadi aktivis perburuhan yang bisa ikut memperjuangkan hak-hak serta kepentingan kaum buruh secara lebih meluas.

Maka itu, tugas utama serikat atau aktivis buruh adalah membangun kesadaran kaum buruh yang menjadi anggota organisasi buruh. Usaha pendidikan dan pelatihan bagi anggota organisasi buruh harus mendapat prioritas utama.

Kecuali untuk membangun kekuatan organisasi buruh, baik dalam bentuk kekuatan massa dan dana, upaya pendidikan dan pelatihan bagi organisasi buruh diperlukan untuk regenerasi guna meneruskan perjuangan kaum buruh Indonesia agar bisa memperoleh kesejahteraan yang berkeadilan, sehingga meningkatkan terus menerus kesejahteraan bagi dirinya, keluarga yang berkehidupan lebih baik dan lebih layak dari kondisi kehidupan sebelumnya.

Sulitnya di Indonesia tingkat pemahaman serta kesadaran kaum buruh untuk ikut menjadi anggota organisasi buruh apalagi untuk memahami politik sungguh masih sangat memprihatinkan. Rendah.

Ditulis Oleh: Jacob Ereste (Pembina Komunitas Buruh Indonesia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here