Tahun 2019 diberikan kesempatan oleh Allah untuk menunaikan ibadah haji. Bayar ONH pada 2011 sebesar 25 juta dan pelunasan 10 jutaan saat pemberitahuan keberangkatan. Sungguh kesempatan yang sangat dinanti. Karena itulah, tidak ada waktu bersantai-santai. Selama 40 hari di Tanah Suci, berusaha memanfaatkan waktu untuk beribadah dalam segala bentuk.
Hobi membaca menuntun untuk berkunjung ke Perpustakaan Masjidil Haram. Di lantai 3, konon merupakan rumah Baginda Rasulullah Saw. Di situlah menghabiskan waktu. Nyaris tak pulang ke hotel bila sudah asyik membaca buku.
Di perpustakaan itu pula bisa berkenalan dengan jamaah haji dari berbagai negara. Kebetulan bisa berbahasa Inggris dan sedikit bahasa Arab. Jadi, cukup lancar berkomunikasi dengan mereka.
Sempat ngobrol dengan jamaah haji dari Eropa, Turki, Nigeria, Afrika Selatan, Amerika, Suriah, Iran, Bangladesh, Pakistan, India, Filipina, China, Malaysia, Singapura, Thailand dan masih banyak lagi. Dari situ terkuak biaya haji mereka.
Untuk daratan Eropa dan Turki sekitar US $ 5.000 atau setara 70 juta rupiah (kurs 14.000). Untuk Bangladesh dan Pakistan juga sekitar 70 juta rupiah. Untuk Amerika mencapai US$ 8000-10.000 atau 112 – 140 juta rupiah. Untuk Malaysia dan Singapura berkisar US$ 4000 – 5000 atau 56 – 70 juta. Dan lucunya, waktu tinggal mereka di Tanah Suci lebih pendek daripada jamaah haji dari Indonesia. Lalu, berapa biaya Ongkos Naik Haji atau ONH kita?
Hanya US$ 2.500 alias 35 jutaan. Sangat teramat murah. Kok bisa? Bagaimana menghitungnya? Begini….
Setiap jamaah haji mendapatkan pengembalian uang saku sebesar 1.500 riyal atau setara 6 jutaan. Tas, koper, paspor, visa, dan seragam. Gratis hotel setaraf bintang 3 dan 4 selama sekitar 35 hari. Bila tarif hotel 1 jutaan per hari, sudah dibutuhkan 35 jutaan.
Semua jamaah haji mendapatkan layanan gratis transportasi ke masjid dan lokasi ziarah. Gratis transportasi darat dan udara berangkat dari pulang. Dan beragam fasilitas gratis lainnya, seperti kesehatan, konsumsi, oleh-oleh dan lain-lain. Bila dijumlahkan semua biaya tadi, minimal setiap jamaah haji harus merogoh kocek 75 – 90 jutaan.
Bila saat ini ada kecurigaan masalah uang haji, yakin mereka bukanlah calon jamaah haji. Mereka sengaja bikin gaduh. Bila ada jamaah haji yang turut curiga dengan pengelolaan dana haji, yakin mereka itu lupa syukur atas rezeki yang Allah berikan. Lupa nikmat yang baru saja diterimanya. Maka, bersyukurlah agar nikmat Allah jadi berkah dan bertambah.
Penulis
Andi Naja FP Paraga